Sukses

Wali Kota Risma Pantau Warga yang Kena COVID-19 dengan Cara Telepon Langsung

Lewat sambungan telepon tersebut, Wali Kota Surabaya Risma menanyakan mengenai kondisi warga dan mengenai tes Corona COVID-19 yang dijalankan.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyatakan kepedulian kepada warga Surabaya yang terpapar Corona COVID-19 dengan menelpon langsung warga tersebut.

Bukan tanpa alasan Risma menghubungi warga tersebut secara langsung. Lewat sambungan telepon tersebut, Risma menanyakan mengenai kondisi warga dan mengenai tes Corona COVID-19 yang dijalankan.

"Pertama komunikasi dengan mereka, saya cek apakah sudah swab kembali, karena kalau dia pernah positif, swab dua kali, negatif, 14 hari negatif, baru dinyatakan sehat, saya cek mengingatkan swab. Kalau belum tolong swab, siapa saja keluarganya,” ujar Risma, saat acara program special Silaturahome, Selasa (26/5/2020).

Ia juga meminta kepada RT dan RW agar warga tidak dikucilkan karena melakukan isolasi mandiri.  Pemkot Surabaya juga menjamin makanan bagi warga tersebut dengan mengontrol makanannya. “Minta bantuan dikontrol makanannya,” ujar dia.

Risma menuturkan, pihaknya membagikan telur dan vitamin kepada warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemkot Surabaya pun membangun dapur umum untuk menyiapkan telur, vitamin dan minuman wedang pokak untuk warga Surabaya yang terpapar Corona COVID-19.

"Menurut dokter, kalau daya tahan tubuh kuat tidak akan terserang, itu kita lakukan, coba membuat warga Surabaya punya daya tahan tubuh kuat,” ujar dia.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyemprot disinfektan di suatu wilayah bila ada warga yang positif Corona COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampung Wani Jogo Suroboyo Siap Sambut PSBB Surabaya Raya Tahap III

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya mensepakati dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Gresik untuk memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya ke tahap ketiga.

Dia menuturkan, langkah dan upaya yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya adalah dengan membuat atau meningkatkan civil society. Pemkot Surabaya ingin memotivasi dan memberdayakan masyarakat di tingkat RW maupun tingkat kampung.

"Kita hari ini sudah kita sosialisasikan kepada seluruh camat, kepala puskesmas, kapolsek dan danramel yang dipimpin oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Pak Irvan, untuk pembentukan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 tingkat RW yang bersama-sama dengan forkopimda kita sebut Kampung Wani Jogo Suroboyo," ujar dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 25 Mei 2020.

Eddy menyampaikan, kampung tersebut berbasis RW dan libatkan masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di RW, polanya adalah gotong royong dan kemandirian di Surabaya.

"Jadi pintu atau garda terdepan dalam rangkah pemutusan pandemi COVID-19, kita memutuskan adalah di tingkat kampung," ucapnya.

"Ketika kampung itu siap dan bisa meminit warganya baik dari sisi kesehatan, ekonomi dan sosial, kami berpikir InsyaAllah dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa kita segera bisa memutuskan pandemi COVID-19, khususnya di Surabaya," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.