Sukses

Wali Kota Risma Ajak Warga Surabaya Optimistis Hadapi Pandemi Corona COVID-19

Wali Kota Surabaya Risma mengingatkan warga Surabaya tetap optimistis sehingga dapat melewati pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengajak warga Surabaya tetap optimistis dan yakin hadapi pandemi Corona COVID-19.

Risma mengakui, suasana Lebaran 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia pun sedih melihat kondisi akibat pandemi Corona COVID-19. Hal ini mengingat sejumlah warga Surabaya berada di rumah sakit, kemudian ada yang belum bisa bertemu dan berkumpul dengan orangtua.

"Ya sebetulnya terus terang Lebaran ini saya sedih sekali. Karena warga saya sebagian ada di rumah sakit, kemudian sementara ada yang anak-anak nabung, dia pengen beli baju baru, biasanya tabungan buka pada Lebaran untuk bisa beli baju baru, ada keluarga yang juga enggak bisa bertemu keluarganya," ujar Risma, pada program acara special Silaturahome, Selasa (26/5/2020).

Meski demikian, Risma meminta warga Surabaya tetap semangat dan yakin. “Tuhan punya tujuan ada pandemi. Tuhan tidak mungkin berikan cobaan di luar kemampuan kita,” kata Risma.

Oleh karena itu, Risma mengingatkan warga Surabaya tetap optimistis sehingga dapat melewati pandemi COVID-19. Ia mengimbau warga Surabaya untuk lakukan protokol kesehatan dan disiplin.

"IKita harus optimis, bisa lewati pandemi ini. Saya yakin pasti selesai, jadi sebetulnya pada awal-awal itu sudah mencoba lakukan tindakan karena kami tak punya alat, rapid test, swab beli di mana-mana enggak ada," kata Risma.

Risma pun berupaya untuk memperkuat daya tahan tubuh warga Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya membagikan telur dan vitamin kepada warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kuatkan warga berikan telur, bagi telur untuk peningkatan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh kuat itu tak akan terserang, itu kita lakukan, coba membuat warga Surabaya daya tahan tubuh yang kuat,” kata dia.

Selain itu, upaya dilakukan Risma dengan menggelar rapid test massal kemudian melakukan pelacakan.”Saya lakukan rapid test massal. Kita tes, jadi satu kampung rapid test. Kalau hasil rapid itu reaktif, kemudian kita isolasi mereka selanjutnya kita swab. Swab hasilnya positif masukkan ke rumah sakit,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampung Wani Jogo Suroboyo Siap Sambut PSBB Tahap III

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya mensepakati dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Gresik untuk memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya ke tahap ketiga.

Dia menuturkan, langkah dan upaya yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya adalah dengan membuat atau meningkatkan civil society. Pemkot Surabaya ingin memotivasi dan memberdayakan masyarakat di tingkat RW maupun tingkat kampung.

"Kita hari ini sudah kita sosialisasikan kepada seluruh camat, kepala puskesmas, kapolsek dan danramel yang dipimpin oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Pak Irvan, untuk pembentukan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 tingkat RW yang bersama-sama dengan forkopimda kita sebut Kampung Wani Jogo Suroboyo," ujar dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 25 Mei 2020.

Eddy menyampaikan, kampung tersebut berbasis RW dan libatkan masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di RW, polanya adalah gotong royong dan kemandirian di Surabaya.

"Jadi pintu atau garda terdepan dalam rangkah pemutusan pandemi COVID-19, kita memutuskan adalah ditingkat kampung," ucapnya.

"Ketika kampung itu siap dan bisa meminit warganya baik dari sisi kesehatan, ekonomi dan sosial, kami berpikir InsyAllah dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa kita segera bisa memutuskan pandemi COVID-19, khususnya di Surabaya," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.