Sukses

BPS Jatim: Pola Konsumsi Berubah Pengaruhi Inflasi Mei 2020

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan menuturkan, bahan-bahan makanan yang biasanya menyumbang inflasi pada Lebaran, pada Mei justru menyumbang deflasi

Liputan6.com, Jakarta - Pola konsumsi pada momen Lebaran 2020 yang berubah, membuat inflasi di Jawa Timur pada Mei 2020 yang tercatat sebesar 0,18 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan menuturkan, bahan-bahan makanan yang biasanya menyumbang inflasi pada Lebaran, pada Mei justru menyumbang deflasi, seperti cabai rawit (29,43 persen), telur ayam ras (10,89 persen), bawang putih (23,54 persen) dan cabai merah (14,39 persen).

Selain itu, ia menuturkan, gula pasir yang pada bulan sebelumnya cukup mahal, juga turut menyumbang deflasi 4,72 persen karena pasokan di pasar sudah mulai tercukupi sejak impor dilakukan.

"Secara umum, inflasi yang rendah ini disebabkan pola konsumsi yang berubah akibat pembatasan mobilitas masyarakat serta menurunnya permintaan akibat COVID-19," ujar Dadang, dalam keterangan resmi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/6/2020).

Ia menuturkan, perayaan Lebaran 2020 ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena pandemi membuat gaya hidup di rumah saja mempengaruhi pola konsumsi di hari raya.

"Banyak pesta buka bersama, atau kegiatan halal bihal tidak terealisasi yang menyebabkan permintaan bahan pokok tidak meningkat," ujar dia.

Ia mencatat, dari 8 kota yang menjadi sorotan Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 6 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya yakni Kediri dan Jember mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi ada di Kota Malang 0,27 persen, inflasi terendah di Kota Madiun 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi ada di Kediri -0,19 persen dan deflasi terendah di Jember -0,03 persen," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Komoditas Penyumbang Inflasi

Sementara itu, dari 10 komoditas penyumbang inflasi Jatim pada Mei 2020 masing-masing adalah angkutan udara 18,80 persen, daging ayam ras 6,08 persen, bawang merah 15,55 persen, apel 5,67 persen, melon 9,63 persen, cumi-cumi 7,70 persen, tempe 2,08 persen, ikan bandeng 4,43 persen, udang basah 2,06 persen dan susu bubuk balita 0,76 persen.

Sementara 10 komoditas penyumbang deflasi cabai rawit 29,43 persen, telur ayam ras 10,89 persen, bawang putih 23,54 persen, emas perhiasan 1,69 persen, cabai merah 14,39 persen, gula pasir 4,72 persen, ikan mujair 3,51 persen, minyak goreng 1,11 persen, tomat 4,42 persen dan roti tawar 1,64 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.