Sukses

4.429 Pelanggan PLN di Jatim Alami Padam Listrik Akibat Layang-Layang

Kecepatan angin dan keterbatasan mengendalikan layang-layang berpotensi membuat layang-layang tersebut jatuh tersangkut jaringan listrik PLN yang dapat membuat listrik padam.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat sebanyak 49 kali listrik padam di wilayah itu akibat layang-layang, salah satunya membuat 4.429 pelanggan terdampak padam seperti di kawasan Kutisari hingga Prapen, Surabaya.

Senior Manager Distribusi PLN UID Jatim, Adriansyah mengatakan, hal itu terjadi pada Kamis (11/6) di Rungkut pada pukul 16.16 WIB, yakni layang-layang tersangkut pada jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV di Jalan Kutisari Utara IX sehingga menyebabkan padamnya listrik di wilayah Kutisari hingga Prapen, di Surabaya, Jumat, 12 Juni 2020.

"Akibat kejadian itu, setidaknya 4.429 pelanggan terdampak padam. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada anak-anak dan seluruh masyarakat agar kegiatan tersebut sebaiknya dilaksanakan di area yang jauh dari jaringan listrik," kata Adriansyah.

Ia mengakui, bermain layang-layang memiliki risiko tinggi tersangkut pada jaringan listrik seperti yang telah terjadi di beberapa kota di Jawa Timur, dilansir dari Antara.

Sebab, kecepatan angin dan keterbatasan mengendalikan layang-layang berpotensi membuat layang-layang tersebut jatuh tersangkut jaringan listrik PLN yang dapat membuat listrik padam.

"Selain itu benang layang-layang yang tersangkut jaringan listrik dapat juga menyebabkan kerugian keselamatan akibat tersetrum aliran listrik," katanya.

Ia mengharapkan kerja sama dari semua pihak untuk menjaga keamanan jaringan listrik, dengan tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik PLN, sehingga pasokan listrik kepada pelanggan tetap aman.

Ia juga menghimbau agar jangan tinggalkan layang-layang menginap di luar rumah saat malam hari, karena jika terbang terbawa angin akan tersangkut jaringan listrik yang bisa menyebabkan listrik padam serta mengancam keselamatan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.