Sukses

Penjelasan IDI soal Video Dokter Tanpa Busana di Jalanan

Ramai di media sosial terkait video perempuan yang disebut dokter gigi yang berada di tepi jalan tanpa busana.

Liputan6.com, Surabaya - Pada pekan ini, ramai video di media sosial seorang perempuan dalam kondisi berdiri dan tanpa busana di tepi jalan yang diduga di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam video tersebut juga terdapat narasi kalau perempuan itu berprofesi sebagai dokter gigi yang mendadak stres karena suami dan anaknya terkena COVID-19. Video itu diunggah di twitter dan instagram.

Saat dikonfirmasi mengenal hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya, Brahmana menyatakan, yang bersangkutan memang dokter. Namun, tidak ada kaitannya dengan COVID-19. Selain itu, suami dan anaknya masih sehat.

"Yang bersangkutan memang dokter. Dan tidak ada kaitannya dengan COVID. Suami dan anaknya sehat. Itu yang bisa saya konfirmasi," tutur dia, Kamis, 18 Juni 2020.

Sementara itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser mengaku pihaknya baru mengetahui video tersebut di medsos pada Kamis pagi, 18 Juni 2020. 

"Apa betul seperti yang beredar di media sosial. Kami ingin tahu siapa wanita itu. Dia dari mana? kenapa itu sampai terjadi? Saya belum bisa memberi jawaban sekarang, masih ditelusuri dinas kesehatan dan sudah dikomunikasikan dengan IDI, hasilnya belum diketahui," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Buru Pengunggah Video Dokter Berdiri di Tepi Jalan Tanpa Busana

Sebelumnya, Anggota unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah memburu pengunggah video seorang dokter wanita yang diduga stres berdiri tanpa busana di tepi jalan di Surabaya, Jawa Timur.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Airef Ryzki membenarkan, pihaknya bersama unit Cyber Crime saat ini konsentrasi mencari pelaku pengunggah video tersebut. 

"Kita masih dalami perkaranya dan mendalami pengunggah video. Jadi semua ini menunggu proses dari unit Cyber Crime dan kita bertindak usai dapat data tersebut," ujar dia, Jumat, 19 Juni 2020.

Arief mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga korban belum melakukan melaporkan perkaranya. Jika memang  terdapat laporan dari pihak keluarga, pasal yang akan diberikan sesuai laporan yang masuk. 

"Kita dalami dulu nanti bagaimana proses di kepolisian akan mengacu pada saksi ahli atau korban," ucap Arief. 

Sementara itu, dari informasi yang didapat, lokasi yang ada di dalam video itu berada di sebuah trotoar di Jalan Kenjeran, Surabaya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.