Sukses

Pengurus Karate Surabaya Pertanyakan PPDB Jalur Prestasi Olahraga, Ini Jawaban Dindik Jatim

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, usulan dari FORKI Surabaya bisa menjadi masukan-masukan untuk kebijakan selanjutnya.

Liputan6.com, Surabaya - Pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Surabaya, mempertanyakan mekanisme dan petunjuk teknis (juknis) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 melalui jalur prestasi olahraga. 

"Anak-anak atau atlet-atlet kami tidak masuk dalam kategori tersebut padahal mereka sudah memenuhi persyaratan. Namun sebaliknya, beberapa murid yang diterima melalui jalur prestasi olahraga, tercatat prestasi olahraganya di tingkat lokal," ujar Ketua Umum FORKI Surabaya Ersyael Krisnawati di kantor Dinas Pendidikan Jatim, Senin (22/6/2020). 

Wanita yang akrab disapa Ozzie ini berharap regulasi ini diperjelas dan dimengerti oleh para calon peserta didik ini. Selain itu ia juga minta agar aturannya diperketat agar tidak terjadi pelanggaran. "Sehingga tidak ada aturan yang tidak benar," ujar dia.

Mendapat pertanyaan serta keluhan tersebut,  Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, usulan dari FORKI ini bisa menjadi masukan-masukan untuk kebijakan selanjutnya. Akan tetapi, untuk PPDB jalur lomba ada dua ketentuan yang menjadi satu kesatuan. 

"Yaitu lomba itu dilaksanakan secara berjenjang. Dari tingkat kabupaten atau kota diambil juaranya di tingkat provinsi dan nasional. Yang penyelenggaranya adalah pemerintah atau lembaga yang kerjasama dengan pemerintah," tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertimbangan Pemprov Jatim

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim ini mengaku hal inilah yang sering tidak dipahami masyarakat. Misalkan kejuaraan-kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh FORKI, sudah pasti tidak bisa digunakan. 

"Karena itu lomba internal. Kenapa peran pemerintah sebagai penyelenggara dilihat, karena pengaruh pada kredibilitas," ujar dia.

Wahid menyarankan kepada masyarakat masih ada jalur zonasi dan nilai raport. Ia meyakini jika berprestasi raportnya pasti masuk.

"Kalau untuk zonasi jangan selalu menuju sekolah-sekolah favorit. Padahal setiap kali mengklik layar PPDB pasti akan muncul lima sekolah terdekat. Tapi kebanyakan wali murid gak mau dan mencari yang favorit," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.