Sukses

Kasus COVID-19 Tinggi di Jatim, Pengamat Unair Sebut Perlu Pengendalian di Masyarakat

Dosen FKM Unair Djazuly Chalidyanto mengatakan, untuk menekan penyebaran COVID-19 harus dilakukan upaya terus menerus dan konsisten agar masyarakat patuh protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien Corona COVID-19 masih bertambah di Jawa Timur. Bahkan pasien COVID-19 sudah menembus 13.000 jiwa hingga Jumat, 3 Juli 2020.

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 3 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 353 orang di Jawa Timur sehingga total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 13.408 orang.

Pasien sembuh bertambah 247 orang sehingga total menjadi 4.638 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah 21 orang menjadi 969 orang.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Djazuly Chalidyanto menuturkan,kasus positif COVID-19 semakin meningkat itu baik asal dilanjutkan dengan tracing atau pelacakan yang baik pula.

Penemuan kasus melalui tes yang dilakukan dengan masif harus dilanjutkan dengan masif, dan dilanjutkan dengan tracing untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Jangan sudah ditemukan kasus reaktif dan positif tetapi tidak dilakukan upaya apa-apa terhadap kasus tersebut,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, (4/7/2020).

Ia menambahkan, kalau hasil tes COVID-19 positif harus dilakukan perawatan yang baik dengan isolasi dan dirawat di rumah sakit tergantung tingkat kondisi pasien.

Djazuly mengakui, kondisi rumah sakit di Jawa Timur untuk penanganan COVID-19 juga menjadi masalah karena beberapa kapasitas rumah sakit sudah mulai terbatas. Hal ini di tengah tingkat kesembuhan meningkat dan kematian karena Corona COVID-19 mulai menurun.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat dikendalikan baik untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Berapa pun jumlah fasilitas di rumah sakit disediakan untuk COVID-19 pasti tidak akan pernah cukup selama masyarakatnya tidak dikendalikan dengan baik,” kata dia.

"Apalagi kalau bicara tentang rumah sakit, bukan sekadar menyediakan tempat tidur, ventilator, alat pelindung diri (APD), dan sebagainya tetapi menyediakan sumber daya manusia itu dokter, perawat, ini yang sulit dilakukan dalam waktu singkat,” ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsisten Patuhi Protokol Kesehatan

Djazuly mengatakan, untuk menekan penyebaran COVID-19 harus dilakukan upaya yang terus menerus dan konsisten agar masyarakat melakukan jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan dengan baik.

Ia menambahkan, perlu ada sanksi yang memberikan efek jera kepada masyarakat yang tidak melakukan jaga jarak dengan baik dan pengelola tempat umum yang tidak menjamin pengunjung dapat melakukan jaga jarak dengan baik.

"Jadi hulunya harus dikendalikan,” kata dia.

Djazuly mengimbau agar masyarakat tetap di rumah. Jika memang penting untuk keluar rumah, ia mengingatkan untuk patuhi protokol kesehatan dan lakukan jaga jarak dengan baik dan benar. Ia menilai, imbauan untuk tetap berada di rumah perlu kembali digaungkan. Hal ini mengingat mendisiplinkan masyarakat untuk patuh sulit karena membutuhkan waktu.

"Setelah selesai urusan di luar rumah, segera kembali dan bersihkan diri dengan baik sebelum masuk rumah,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.