Sukses

Peserta UTBK di ITS Tetap Antusias Ikuti Tes Saat Pandemi COVID-19

Rektor ITS, Prof Mochamad Ashari menuturkan, protokol kesehatan yang dilakukan di ITS sudah sangat cukup agar para peserta UTBK merasa nyaman dan aman saat ujian berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) mengikuti ujian di Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya tetap siap dan antusias di tengah pandemi COVID-19.

Dengan ada kewajiban rapid test dari pemerintah kota Surabaya, para peserta harus memberikan usaha lebih untuk bisa memenuhi salah satu syarat mengikuti UTBK tersebut.

Rovida, salah satu peserta UTBK sesi pertama mengungkapkan hal tersebut. Semua persiapan telah dilakukan, selain belajar dan berdoa, ia juga telah melakukan rapid test yang diwajibkan oleh pemkot.

"Semua keperluan sudah siap, tapi tiga hari sebelumnya kita baru mendapatkan info mengenai kewajiban rapid test ini, mau tidak mau harus dilakukan karena merupakan persyaratan mengikuti UTBK,” ungkap gadis asal Sidoarjo ini, seperti dikutip dari laman ITS, Senin (6/7/2020).

Rovida menambahkan, kalau ia cukup puas dengan protokol kesehatan yang dijalankan di ITS. Tercermin saat masuk ke lingkungan kampus dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh, sampai pemakaian hand sanitizer saat masuk ruangan ujian. Tiap peserta UTBK juga diberikan bantuan ekstra berupa hand sanitizer dan tisu oleh panitia agar lebih steril lagi.

"Kami merasa nyaman mengerjakan ujian dengan fasilitas yang disediakan ITS, walau sedikit kurang nyaman dengan pemakaian masker dan face shield,” paparnya.

Tak hanya lulusan tahun 2020, ada juga peserta UTBK tahun sebelumnya yang kembali mencoba ujian masuk tahun ini di ITS, Lutfi Nur Aini salah satunya. Ia mengungkapkan kekhawatirannya karena tahun ini ujian dibarengi dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan UTBK tidak sefleksibel tahun lalu.

“Cukup khawatir apalagi di situasi saat ini kita harus menjaga diri dan awas dengan lingkungan sekitar, tapi saya tetap semangat dan optimis hasilnya akan lebih memuaskan,” pungkas perempuan yang akrab dipanggil Fifi ini.

Rektor ITS, Prof Mochamad Ashari menuturkan, protokol kesehatan yang dilakukan di ITS sudah sangat cukup agar para peserta UTBK merasa nyaman dan aman saat ujian berlangsung.

"Setiap ruangan sudah kita sterilisasi setiap pergantian sesi, dengan waktu dua jam kami rasa waktunya sudah sangat cukup,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

ITS Sediakan Rapid Test Gratis

Selain itu, ITS juga menyediakan rapid test on the spot untuk peserta pemilik Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), bidikmisi, hingga siapa pun yang tidak mampu.

"Hingga saat ini 5 Juli 2020, telah terdaftar ada 2.744 peserta yang melakukan rapid test di ITS. Mereka yang terdaftar tersebut berasal baik dari Surabaya, luar Surabaya, hingga luar Jawa Timur,” ujar Prof Dr Adi Soeprijanto, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS

Adi menambahkan, ada 671 peserta terdaftar dari jumlah keseluruhan yang berasal dari Kota Surabaya. Jumlah tersebut terhitung lebih sedikit jika dibandingkan dengan peserta terdaftar yang berasal dari luar Surabaya.

Adi menuturkan ITS pun mencari dukungan baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, CSR Unair, hingga alumni ITS dalam pengadaan rapid test ini.

Terhitung ITS mendapat 15.000 kit rapid test dari Pemkot Surabaya dan 2.500 kit dari Pemprov Jatim bagi peserta yang ber-KTP Surabaya dan Jatim.

Sementara itu, ITS juga mendapat tambahan 600 kit dari alumni, serta 50 kit dari CSR Unair bagi peserta tidak mampu di luar Jatim. Jumlah kit rapid test yang diterima ITS tersebut diperkirakan dapat bertambah.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa ITS hanya memberikan layanan gratis rapid test untuk peserta UTBK gelombang satu pemegang KIP-K yang ber-KTP Jatim, selain Surabaya.

Namun dengan beberapa tambahan bantuan tersebut, kriteria peserta yang terbantu rapid test gratis ini bertambah luas, tidak hanya untuk yang ber-KTP Jatim.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.