Sukses

Penyebab Tiga Hiu Tutul Terdampar di Pantai Jember

Hiu tutul yang terdampar di pesisir selatan Jember tersebut diduga karena peralihan musim dari musim hujan ke kemarau sehingga terjadi migrasi ikan hiu tersebut ke tepi pantai.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga ekor hiu tutul terdampar di pesisir selatan atau tepatnya di Pantai Nyamplong Kobong, Kabupaten Jember, selama sepekan terakhir. Namun, satu ekor hiu di antaranya sudah mati akibat tersangkut jaring nelayan setempat.

"Memang benar ada tiga ekor hiu tutul yang terdampar di Desa Kepanjen, pesisir selatan Jember, dua ekor hiu berhasil diselamatkan dengan menggiring ke tengah laut dan satu hiu sudah mati," kata Kabid Sumber Daya dan Pascapanen Dinas Perikanan Kelautan Jember Rokhmatullah Hadi di Jember, Senin, 6 Juli 2020.

Berdasarkan laporan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dua hiu tutul yang terdampar di pantai yang berada di Desa Kepanjen pada Jumat, 3 Juli 2020 dan Sabtu, 4 Juli 2020 berhasil diselamatkan dengan mendorong ikan hiu tersebut ke tengah laut yang dilakukan nelayan dan Pokmaswas setempat.

"Pada Ahad, 5 Juli 2020, seekor ikan hiu tutul sepanjang 4 hingga 5 meter dengan berat mencapai 1 ton terdampar di Pantai Nyamplong Kobong dalam kondisi mati karena terjebak jaring nelayan dan dagingnya dimutilasi oleh masyarakat setempat untuk dikonsumsi," ujar dia, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, ikan hiu yang merupakan salah satu hewan yang dilindungi tersebut terdampar di pesisir selatan Jember karena diduga peralihan musim dari musim hujan ke kemarau sehingga terjadi migrasi ikan hiu tersebut ke tepi pantai.

"Peralihan musim itu berpengaruh pada temperatur air laut hingga menyebabkan migrasi hiu untuk mencari makanan dengan mengikuti perubahan temperatur air tersebut," ujar dia.

Rokhmatullah mengatakan pihaknya akan lebih gencar lagi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di pesisir pantai selatan untuk ikut menjaga kelestarian sumber daya perikanan yang dilindungi.

"Ikan hiu tutul itu tidak boleh dikonsumsi karena merupakan hewan yang dilindungi, sehingga kami akan memberikan edukasi kepada warga dan nelayan, agar kejadian memutilasi ikan untuk dikonsumsi tidak terjadi lagi di Jember," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.