Sukses

Top 3 Surabaya: Risma Beri Sanksi Push Up kepada Warga yang Tak Pakai Masker

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Kamis, 9 Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menegur dan memberi sanksi sosial kepada masyarakat yang belum patuh protokol kesehatan saat terjun ke kampung-kampung pada Selasa petang, 7 Juli 2020.

Dengan menggunakan sepeda motor, Risma terjun ke kampung-kampung di Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, bersama dengan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir. Risma menilai, kawasan ini pandeminya masih tinggi, meski secara umum di Surabaya trennnya menurun.

"Saya turun di tempat yang pandeminya masih tinggi supaya warga tahu bahwa kita masih belum aman. Makanya kita lakukan sosialisasi," kata dia, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Rabu, 8 Juli 2020.

Artikel saat blusukan, Risma beri sanksi push up kepada Warga yang Tak Pakai Masker sita perhatian di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler yang dirangkum pada Kamis, (9/7/2020):

1.Saat Blusukan, Risma Beri Sanksi Push Up kepada Warga yang Tak Pakai Masker

 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menegur dan memberi sanksi sosial kepada masyarakat yang belum patuh protokol kesehatan saat terjun ke kampung-kampung pada Selasa petang, 7 Juli 2020.

Dengan menggunakan sepeda motor, Risma terjun ke kampung-kampung di Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, bersama dengan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir. Risma menilai, kawasan ini pandeminya masih tinggi, meski secara umum di Surabaya trennnya menurun.

"Saya turun di tempat yang pandeminya masih tinggi supaya warga tahu bahwa kita masih belum aman. Makanya kita lakukan sosialisasi," kata dia, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Rabu (8/7/2020).

Berita selengkapnya baca di sini

2.Pemkot Surabaya Gelar Pemetaan hingga Deteksi Dini RS Rujukan Ibu Hamil

Pemerintah Kota Surabaya mendeteksi dini dan pemetaan untuk menentukan rumah sakit (RS) rujukan ibu hamil. Hal ini mengingat kondisi ibu hamil sangat rentan tertular berbagai virus terutama di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, kesehatan dan keselamatan ibu dan bayinya menjadi salah satu perhatian serius bagi Pemkot Surabaya.

Oleh karena itu, pemkot memeriksa awal atau deteksi dini ibu hamil di Puskesmas untuk mengetahui kondisinya apakah tergolong risiko tinggi atau risiko rendah.

"Jadi puskesmas bertanggung jawab terhadap pemeriksaan awal bumil. Kalau dia risiko tinggi, maka untuk selanjutnya dia harus melakukan pemeriksaan kehamilan ke rumah sakit. Jadi itu yang dimaksud ibu wali kota agar bumil dengan risiko tinggi melakukan pemeriksaan di rumah sakit," kata Feny sapaan lekat Febria Rachmanita, Rabu (8/7/2020), seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id

Berita selengkapnya baca di sini

3.Gubernur Khofifah Minta Warga Lapor ke Dinas Pendidikan soal Pungutan SPP

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat melaporkan ke Dinas Pendidikan setempat jika terdapat sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) negeri menarik biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

"Bagi siapa saja yang menemui pelanggaran di sekolah terkait SPP, maka laporkan," ujar Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa, 7 Juli 2020.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menegaskan SPP bagi seluruh siswa SMA/SMK negeri di Jatim gratis dan sekolah tidak melakukan pungutan kepada siswa, khususnya peserta didik baru dalam bentuk dan nama apapun, dilansir dari Antara.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.