Sukses

Delapan Tenaga Medis Sembuh dari Corona COVID-19 di Kota Probolinggo

Delapan tenaga kesehatan dengan tanpa gejala COVID-19 ini menjalani masa isolasi selama kurang lebih 14 hari dan dua kali hasil swab dinyatakan negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sembilan pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dari sembilan pasien itu, delapan tenaga kesehatan yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Delapan tenaga kesehatan dengan tanpa gejala COVID-19 ini menjalani masa isolasi selama kurang lebih 14 hari dan dua kali hasil swab dinyatakan negatif.

"Tenaga kesehatan yang merupakan orang tanpa gejala (OTG) itu akhirnya sembuh. Mereka adalah tenaga kesehatan di RSUD dr Mohamad Saleh," ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo dr Abraar HS Kuddah di Kota Probolinggo, Sabtu, (11/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, ada sembilan pasien yang sembuh dari COVID-19 yang terdiri dari delapan tenaga kesehatan dan satu pasien lainnya merupakan warga Kelurahan Sumber Taman Kota Probolinggo yang dirawat di Kota Surabaya.

"Tenaga kesehatan RSUD dr Mohamad Saleh yang sembuh berasal dari Kelurahan Sukabumi, Jrebeng Wetan, Mayangan dan Jrebeng Lor. Semuanya sudah dalam kondisi sehat," ujar dia.

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dirawat di Kota Probolinggo sebanyak 70 orang, kemudian dirawat di Surabaya dua orang, dirawat di Kabupaten Situbondo satu orang, dan yang meninggal dunia sebanyak tiga orang, sehingga total pasien yang sembuh mencapai 55 orang dari jumlah keseluruhan pasien COVID-19 di Kota Probolinggo sebanyak 131 orang.

"Saya berharap tenaga kesehatan lebih berhati-hati dalam melakukan tugasnya. Kami imbau pasien jujur kepada tenaga kesehatan dan berikan keterangan sedetail atau selengkap mungkin saat berobat," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

8 Tenaga Kesehatan Dapat Kembali Tugas

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dirawat di Kota Probolinggo sebanyak 70 orang, kemudian dirawat di Surabaya dua orang, dirawat di Kabupaten Situbondo satu orang, dan yang meninggal dunia sebanyak tiga orang, sehingga total pasien yang sembuh mencapai 55 orang dari jumlah keseluruhan pasien COVID-19 di Kota Probolinggo sebanyak 131 orang.

"Saya berharap tenaga kesehatan lebih berhati-hati dalam melakukan tugasnya. Kami imbau pasien jujur kepada tenaga kesehatan dan berikan keterangan sedetail atau selengkap mungkin saat berobat," ujar dia.

Delapan tenaga kesehatan yang sudah sembuh telah menjalani isolasi selama 14 hari hingga dua kali hasil swab terakhir dinyatakan negatif, sehingga mereka bisa menjalankan tugasnya kembali.

"Mereka diperbolehkan masuk hari Senin, 13 Juli 2020 dan kami sudah memastikan kondisi para tenaga kesehatan dengan peraturan yang lebih ketat. Kalau tidak betul-betul sembuh, kami tidak berani mengembalikan di tim jaga mereka," kata dia.

3 dari 3 halaman

Dilakukan Skrining

Untuk masyarakat yang akan berobat di RSUD Mohamad Saleh harus dilakukan skrining, tetapi kadang masyarakat yang akan dirawat inap menolak dan merasa terbebani dengan pembiayaan skrining yang saat ini belum dicover oleh BPJS Kesehatan.

"Rawat inap pasien di RSUD akan lebih diperketat tujuannya bukan untuk mempersulit tapi saling menjaga antara pasien dan tenaga kesehatan agar tidak terpapar COVID-19," kata dia.

Ia menuturkan,pasien yang tidak ditemukan masalah saat skrining lalu terpapar COVID-19 di RSUD jelas akan membahayakan pasien dan tenaga kesehatan, sehingga sama-sama saling menjaga, perawat jaga dirinya demikian juga pasien.

"Kebijakan itu menjadi standar operasional prosedur (SOP) di RSUD mengingat kejadian sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang terpapar virus Corona dari pasien," ujar dia.

Abraar mengatakan, tujuan skrining bukan menakut-nakuti, tetapi untuk mengetahui kondisi dan menjaga tenaga kesehatan, agar tidak terpapar COVID-19, sehingga edukasi itu yang harus diberikan kepada masyarakat.

"Sejauh ini merupakan suatu risiko bagi tenaga kesehatan, tapi harus saling menjaga agar mereka tidak tertular dan menjaga masyarakat agar tidak tertular dan menularkan," tutur dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.