Sukses

Doa Kader Pemantau Kesehatan di Kota Madiun Terjawab

Ratusan kader kesehatan yang tersebar di 27 kelurahan di Kota Madiun itu resmi bertugas pada April lalu.

Liputan6.com, Surabaya- Pemkot Madiun akhirnya mencairkan dana insentif ratusan kader pemantau kesehatan kasus Covid-19. Sebelumnya, para kader sempat mengeluh karena insentif tak kunjung diterima.

Pencairan insentif untuk April dan Mei telah dilakukan pada Senin, 13 Juli 2020. Insentif itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing kader.

"Alhamdulillah telah cair. Ini adalah jawaban dari doa saya dan teman-teman lainnya," ujar Dien, salah satu kader pemantau kesehatan kasus Covid-19 di Kota Madiun, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (14/7/2020).

Ia menilai, insentif ini bukan persoalan besar kecil jumlah uang, melainkan sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras kader pemantau kesehatan. Selama ini, para kader memantau kasus orang dalam risiko (ODR).

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun Agung Sulistya Wardani mengatakan sesuai kontrak, ratusan kader kesehatan yang tersebar di 27 kelurahan itu resmi bertugas pada April lalu.

Mereka mendapat insentif sebesar Rp 50.000 ribu per hari setiap memantau satu pasien. Rata-rata per pasien dipantau selama 11 sampai 14 hari.

DPRD Kota Madiun ikut mengapresiasi kecepatan Pemkot Madiun dalam merespons keluhan kader kesehatan akan molornya pencairan dana insentif. Wakil Ketua DPRD Kota Madiun Istono mengungkapkan persoalan itu bukanlah permasalahan mendasar, melainkan hanya masalah teknis.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.