Sukses

Ketua DPRD Surabaya Minta Warga Penuhi Syarat Harus Tercatat Pemilih Pilkada 2020

Liputan6.com, Surabaya - Tahapan Pilkada Kota Surabaya terus berlanjut di masa pandemi COVID-19. KPU beserta jajarannya melakukan Coklit (pencocokan dan penelitian) data para pemilih ke rumah-rumah penduduk di seluruh Surabaya, Jawa Timur. Sejak Sabtu 15 Juli -13 Agustus 2020.

Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, kegiatan Coklit itu untuk pemutakhiran data pemilih, sehingga tercatat dengan benar dan terverifikasi faktual warga yang mempunyai hak suara dalam Pilkada Kota Surabaya, 9 Desember 2020, yang akan memilih Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota terbaik pilihan rakyat.

"Kita percaya pada proses demokrasi yang akan melahirkan pemimpin baru Kota Surabaya, menyusul akan berakhirnya masa bakti Walikota Tri Rismaharini dan Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana, pada Februari 2021,"kata Adi Sutarwidjono, Minggu (19/7/2020).

Dia menuturkan, pemimpin baru Kota Surabaya itu yang bertugas melanjutkan pembangunan kota, yang lebih maju dan menyejahterakan masyarakat.

Sebagaimana yang telah dikerjakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), sejak 2010, yang telah membawa pembangunan Kota Surabaya di jalur yang benar, membuat kota ini semakin maju dan berwajah manusiawi, bahkan membawa ke orbit internasional.

"Maka, pendataan pemilih oleh KPU Kota Surabaya adalah untuk memastikan tidak ada pemilih “selundupan” nantinya saat Pilkada 9 Desember 2020. Pemilih yang sebenarnya tidak berhak memberikan suara. Kita juga tidak ingin ada warga yang punya hak suara, tapi tidak terdata. Kita tidak ingin Pilkada di Surabaya terciderai oleh berbagai kecurangan. Karena kecurangan akan mengkhianati demokrasi dan dengan sendirinya mengingkari “suara rakyat adalah suara Tuhan,"ujar Adi sapaan akrab Adi Sutarwidjono.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresikasi KPH Kota Surabaya

Oleh karena itu, Adi  ingin memastikan semua warga Surabaya yang memenuhi syarat memilih tercatat sebagai pemilih. Agar mereka terfasilitasi dengan baik dalam pemberian suara. Sehingga partisipasi pemilih sangat tinggi dalam Pilkada  9 Desember 2020.

"Saya Sabtu kemarin sudah didatangi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), dan diverifikasi. Rumah saya terdiri 4 pemilih: saya, istri, dan dua anak. Disaksikan Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi, PPK, dan aparatur Bawaslu Kota Surabaya,"imbau Adi yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Surabaya ini.

Pihaknya mengapresiasi KPH Kota Surabaya yang menjalankan kegiatan Coklit dengan standar ketat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid 19.

"Saya mengapresiasi KPU Kota Surabaya yang menjalankan kegiatan Coklit dengan standar ketat protokol kesehatan, di tengah pandemi Covid-19. Seluruh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) harus dirapid test dulu, kemudian memakai masker, face shield dan bersarung tangan. Dalam situasi sulit, KPU berserta jajarannya dan Bawaslu tetap bergerak demi terselenggaranya Pemilukada yang demokratis, bersih, jujur dan adil," pungkas Adi Sutarwijono. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.