Sukses

Ketua PSHT Situbondo Minta Maaf atas Kericuhan di Dua Desa

Permohonan maaf Ketua PSHT Situbondo disampaikan melalui rekaman video berdurasi satu menit 48 detik yang telah banyak beredar di layanan percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Situbondo Tulus Priatmadji menyampaikan permohonan maaf kepada Forkopimda dan seluruh masyarakat Situbondo, Jawa Timur terutama warga dua desa lokasi terjadinya aksi penganiayaan dan perusakan.

Permohonan maaf Ketua PSHT Situbondo disampaikan melalui rekaman video berdurasi satu menit 48 detik yang telah banyak beredar di layanan percakapan.

"Kami memohon maaf kepada Forkopimda, masyarakat Situbondo dan khususnya warga Desa Trebungan dan Desa Kayuputih, karena adik-adik kami telah membuat resah dan membuat kericuhan, yang dari oknum-oknum adik kami anggota PSHT," kata Tulus Priatmadji, seperti dikutip dari Antara, Kamis, (13/8/2020).

Dalam rekaman video video tersebut, Ketua PSHT Situbondo juga mengimbau kepada seluruh warga PSHT Situbondo dalam rangka menyambut 1 Muharram, yang biasanya PSHT Situbondo mengadakan tirakat dan berdoa bersama, tidak boleh kumpul-kumpul.

"Untuk tahun ini karena pandemi COVID-19, maka doa dilaksanakan di rumah masing-masing dan tidak boleh berkumpul," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

45 Oknum Jadi Tersangka

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Situbondo untuk sementara telah menetapkan 45 orang oknum anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sebagai tersangka kasus penganiayaan dan perusakan rumah warga dua desa yang berbatasan itu.

Sedikitnya 10 rumah dan 15 warung milik warga yang berada di sepanjang jalan raya Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran dan Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, rusak parah.

Bahkan, sebuah kios bensin dibakar dan konter HP dirusak serta empat unit mobil di halaman rumah warga juga dirusak kelompok perguruan pencak silat tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.