Sukses

Pemkot Surabaya Bakal Dampingi Pedagang di Pasar Nambangan Bentuk Koperasi

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, dahulu kondisi para pedagang di Pasar Kali Kedinding harus berjualan di tempat yang kumuh dan kerap kali banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya untuk memberikan fasilitas kepada para pedagang agar bisa berjualan di tempat lebih layak.

Salah satu intervensi itu dilakukan kepada para pedagang di Pasar Kali Kedinding Surabaya, Jawa Timur. Jika dahulu para pedagang harus berjualan di pasar yang kondisinya kumuh dan banjir, kini mereka tak lagi mengalami hal tersebut.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, dahulu kondisi para pedagang di Pasar Kali Kedinding harus berjualan di tempat yang kumuh dan kerap kali banjir.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya kemudian membangun Pasar Nambangan dan merelokasi para pedagang ke tempat baru itu.

"Dulunya (pasar) ada di pinggir jalan. Kalau dulu kita bangun di sana, nanti mereka tidak bisa jualan. Akhirnya kita bangun di sini dan mereka sekarang bisa jualan," kata Risma saat meresmikan Pasar Nambangan, Senin, 24 Agustus 2020, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Dia menuturkan, kondisi Pasar Nambangan baru itu lebih bersih dan tak lagi mengalami banjir jika hujan deras. Namun begitu, Risma berharap kepada para pedagang agar turut serta menjaga kebersihan pasar.

"Kondisinya sekarang bersih. Kalau dulu di sana hujan, kondisinya banjir dan sekarang Alhamdulillah sudah tidak," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemkot Surabaya Bakal Beri Pendampingan Bentuk Koperasi

Pada kesempatan itu, wali kota peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan (Korsel) itu juga menyatakan, pihaknya juga bakal memberikan pendampingan kepada para pedagang.

Salah satunya yakni membina para pedagang di Pasar Nambangan untuk membentuk koperasi. Sebab, dia menilai, banyak manfaat yang bisa didapat dengan adanya koperasi tersebut.

"Nanti kita akan ajari bagaimana supaya kulakan murah dan keuntungan lebih besar. Kalau akhir tahun ada keuntungan nanti juga dibagi lagi keuntungannya," terang Risma.

Namun begitu, di masa pandemi saat ini, Presiden UCLG Aspac itu juga mengingatkan kepada para pedagang agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Ia berharap para pedagang di Pasar Nambangan menjaga kesehatan agar mereka bisa tetap berjualan.

"Jaga kebersihan dan disiplin protokol kesehatan supaya pasar bisa terus berlanjut. Saya berharap panjenengan (anda) sehat," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Pedagang Dilatih Jalankan Koperasi

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menyampaikan, nantinya para pedagang di Pasar Nambangan akan didampingi untuk membentuk koperasi. Setelah koperasi itu terbentuk, kemudian para pedagang dilatih untuk menjalankan koperasi tersebut.

"Kita dampingi bentuk dulu koperasi, kemudian kita beri pelatihan nanti baru kita terapkan bisnisnya dia seperti apa. Kalau sudah jadi nanti kalau kulakan melalui koperasi itu dan lebih murah,” kata Widodo.

Setidaknya ada sekitar 373 stand di Pasar Nambangan Surabaya tersebut. Para pedagang di pasar itu, tak hanya berasal dari warga sekitar, melainkan penduduk yang ber KTP Surabaya.

Namun begitu, para pedagang di pasar itu dominan merupakan pedagang lama yang direlokasi dari Pasar Kali Kedinding sebelumnya.

Widodo menyatakan, Pemkot Surabaya tak hanya menyiapkan tempat berjualan yang lebih layak kepada para pedagang. Namun, pemkot juga tetap berusaha agar para pedagang itu bisa mendapat keuntungan yang lebih besar. Salah satunya adalah melalui pembentukan koperasi tersebut.

"Jadi pemkot berupaya bagaimana warga Surabaya khususnya pedagang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih, jadi tidak hanya berjualan. Selain kulakan lebih murah, kalau dia menjadi anggota koperasi, setiap tahun kalau ada untung nanti keuntungan itu juga dibagi ke anggota," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.