Sukses

Pemprov Jawa Timur Bahagia Ada Stimulus Uang Pekerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur mengharapkan subsidi gaji pekerja dongkrak daya beli masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur mengatakan, jumlah rekening yang disetorkan oleh BP Jamsostek untuk Jawa Timur sebanyak 1,6 juta rekening

Disnakertrans Jawa Timur mengharapkan supaya Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diterima pekerja peserta BP Jamsostek bisa meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga tercipta perputaran roda perekonomian.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo menuturkan, dana bantuan itu secara nasional pada tahap pertama diberikan kepada 2,5 juta rekening pekerja Indonesia senilai Rp1,2 juta untuk dua bulan.

"Untuk Jawa Timur jumlah rekening yang disetorkan oleh BPJAMSOSTEK sebanyak 1,6 juta rekening. Mudah-mudahan dari jumlah yang disetorkan itu seluruhnya bisa lolos proses validasi, karena hingga saat ini kami belum mengetahui berapa jumlah pekerja yang sudah ditransfer tersebut," tutur dia usai mengikuti video conference bersama Presiden di Kantor Disnakertrans Jatim, Kamis (27/8/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, dari data yang masuk tersebut, kemudian divalidasi lagi oleh Kemnaker yang menjadi penanggung jawab anggaran dari Kemenkeu. Selanjutnya dana tersebut diserahkan kepada pekerja melalui bank negara.

"Pemprov Jatim bahagia karena ada stimulus uang pekerja. Diharapkan uang tersebut bisa dibelanjakan di pasar untuk kebutuhan dan meningkatkan daya beli masyarakat, karena ada perputaran uang di dalamnya," ujar dia.

Ia menuturkan, dengan ada peningkatan daya beli itu tentunya ada pergerakan uang yang beredar luas di masyarakat dan memperkuat pemberdayaan. "Kalau daya beli itu ada, maka bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perusahaan Diminta Laporkan Rekening Peserta

Pada kesempatan sama, Deputi Direktur BP Jamsostek Kanwil Jatim, Dodo Suharto mengatakan, pihaknya mendorong kepada perusahaan untuk melaporkan rekening para peserta.

"Selama sepuluh hari terakhir kami terus berusaha mengumpulkan rekening peserta yang gajinya di bawah Rp 5 juta," ujar dia.

Ia mengatakan, di Jawa Timur jumlah peserta penerima upah sebanyak 1,8 juta dan yang sudah disetorkan sebanyak 1,6 juta nomor rekening. "Target kami 1,5 juta yang dikirimkan, tetapi berhasil disetorkan 1,6 juta nomor rekening," kata dia.

3 dari 3 halaman

Respons Pekerja

Sementara itu, Dominicus Buulolo seorang petugas keamanan sekolah Cita School mengaku senang dengan bantuan yang diberikan itu.

"Saya mendapatkan transfer pagi tadi dan akan saya gunakan untuk keperluan sehari-hari," ujar dia.

Sebelumnya, dilaksanakan secara virtual, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menerima para perwakilan pekerja di Istana Negara dan memberikan BSU gelombang pertama untuk 2,5 juta pekerja secara simbolis.

BSU ini diterima oleh 20 orang perwakilan dari pekerja kategori Penerima Upah (PU) dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama dan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Menteri BUMN, Menteri Koordinator Perekonomian, dan secara live streaming bersama 495 perwakilan pekerja dari seluruh Indonesia.

Menurut Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, 2,5 juta pekerja ini merupakan gelombang pertama dari total 10,8 juta nomor rekening yang sudah tervalidasi oleh BPJAMSOSTEK.

Gelombang berikutnya untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.

"Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid, kami kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang," ujar dia dalam keterangan tertulis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.