Sukses

Kadin Jatim Gandeng Pascasarjana Unair Tingkatkan SDM Pengusaha

Kerja sama tersebut juga dilakukan dalam bentuk melakukan pelatihan atau pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM pengusaha Jatim.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya untuk meningkatkan sumber daya manusia pengusaha di wilayah setempat.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, kerja sama ini untuk mendapatkan kesepahaman bersama dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengkajian, dan pengabdian masyarakat, di Surabaya, Kamis 27 Agustus 2020..

"Nanti, kalau Kadin Jatim perlu melakukan riset terkait kebijakan yang bisa menjadi masukan kepada pemerintah dan tentang perencanaan ekonomi atau pengembangan bisnis, kami akan memanggil Pascasarjana Unair," kata Adik kepada wartawan, dilansir dari Antara.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam bentuk melakukan pelatihan atau pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM pengusaha Jatim.

"Salah satu contoh yang sedang kami kembangkan adalah industri pariwisata ramah anak misalnya, Kadin Jatim butuh riset tentang berbagai hal, di antaranya tentang bagaimana melindungi anak terhadap praktek eksploitasi seks di industri pariwisata atau tentang bagaimana aturan yang harus diterbitkan guna menciptakan industri pariwisata ramah Anak," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemanfaatan Kadin Institute

Selain itu, Kadin Jatim juga mempersilahkan Pascasarjana Unair menggunakan gedung Kadin Institute untuk berbagai kegiatan yang diperlukan, seperti riset, pelatihan atau lainnya.

"Kadin Jatim memiliki lembaga pendidikan Kadin Institute, ini juga bisa dikerjasamakan. Misalkan, untuk melakukan riset, pertemuan atau lainnya," tambah Adik.

Sebelumnya, Kadin Jatim juga telah bekerja sama dengan dua kampus di Surabaya, pertama dengan Universitas Ciputra tentang pengembangan bisnis dan pariwisata, serta dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tentang pengembangan pendidikan vokasi sistem ganda.

"Kami berencana juga menjalin kerja sama pengembangan teknologi pertanian dengan tiga universitas lainnya, yaitu Universitas Brawijaya Malang, Poltek Universitas Negeri Malang, dan UPN," tambah Adik.

Salah satu kerja sama yang akan dilakukan dengan Poltek UNM dan UB adalah menciptakan mesin pembuat garam, agar produksi garam tidak harus dengan menjemur di terik matahari selama beberapa minggu, karena air yang masuk mesin akan menjalani proses pengeringan cepat sehingga produksi menjadi besar dan kualitas semakin bagus sebab tidak dijemur di meja tanah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.