Sukses

Rektor Unair Dalami Penyebab Kematian Mahasiswa PPDS

Rektor Unair Surabaya, Prof Mohammad Nasih menuturkan, pihaknya sedang mendalami kematian yang bersangkutan karena saat ini belum ada laporan resmi kepada universitas.

Liputan6.com, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih mendalami penyebab kematian seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah plastik berinisial AB, pada Sabtu 29 Agustus 2020. 

"Saya dapat laporan dari kawan-kawan FK dan RSUD Dr Soetomo. Coba nanti tunggu kabar dan informasi lebih detilnya. Karena belum ada laporan secara pasti," ujar dia, Selasa (1/9/2020). 

Mengenai penyebab kematian mahasiswa PPDS tersebut, Nasih menyatakan hal itu merupakan urusan rumah sakit. Namun, mahasiswa yang bersangkutan baru tiga hari menjalani praktik sebagai dokter PPDS di RSUD Dr Soetomo.

"Penyebab kematiannya apa, kami tidak tahu itu urusan rumah sakit. Yang terpenting itu yang bersangkutan baru tiga hari praktik di rumah sakit. Sebelumnya mahasiswa kuliah daring. Tunggu proses yang ada," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Laporan Resmi

Prof Nasih kembali menegaskan pihaknya sedang mendalami kematian yang bersangkutan karena saat ini belum ada laporan resmi kepada pihak universitas.

"Sekali lagi belum ada laporan resmi ke kami, dan sekarang sedang ditangani sama teman- teman dokter RSUD Dr Soetomo sebagai tempat proses belajar mengajar. Jadi yang tahu persis RSUD Dr Soetomo. Jadi monggo nanti," tutur dia.

Dia berjanji akan mengabarkan secara detail jika laporan resmi terkait peristiwa kematian AB telah diterima.

"Secara otomatis universitas pasti akan update. Mungkin saat ini sedang bekerja nanti untuk laporannya bisa secara resmi detail. Peristiwanya bagaimana," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.