Sukses

Harapan Jawa Nur Alam kepada Wali Kota Surabaya Risma

Jawa Nur Alam, remaja asal Surabaya yang videonya viral lantaran memainkan biola sambil gendong balita.

Liputan6.com, Surabaya - Jawa Nur Alam (13), sang primavista biola asal Surabaya ini sudah memantabkan diri supaya kelak menjadi seorang seniman musik yang terkenal dan profesional. 

"Cita-cita saya ingin menjadi musisi yang terkenal seperti Addie MS dan saya sudah pernah komunikasi dengan Addie MS lewat media sosial Instagram," ujar Jawa kepada Liputan6.com, ditulis Senin (7/9/2020).

Jawa Nur Alam ternyata juga mempunyai sebuah harapan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengenai tempat latihan biola di Balai Pemuda. 

"Saya berharap ada tempat latihan khusus untuk bermusik, tempat yang nyaman dan biar tidak bingung karena tempat latihannya berpindah-pindah," ucap Jawa. 

Jawa Nur Alam mengisahkan, misalkan minggu pertama latihan biola di belakang musala Balai Pemuda Surabaya, tetapi pada minggu kedua tempat latihannya pindah lagi. 

"Makanya saya minta dispensasi untuk dibuatkan tempat yang layak buat latihan dan juga supaya jadwal latihannya pasti karena selama ini sering berubah-ubah," ujar Jawa. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisah Jawa Nur Alam yang Jatuh Cinta dengan Biola di Balai Pemuda Surabaya

Sebelumnya, Jawa Nur Alam atau yang mempunyai artinya Jawa Sinarnya Alam, putri ketiga dari pasangan Sugeng Mulyono (56) dan Sutini (51) warga Kalijudan Mulia Surabaya, saat ini usianya menginjak umur 13 tahun.

Berkat kepiawaian memainkan musik Keroncong, Jawa diterima masuk SMPN 1 Surabaya, lewat jalur prestasi. Jawa kini duduk di bangku kelas VII di sekolah komplek favorit di Surabaya tersebut.

Selain musik Kerocong, putri seniman perupa lokal Surabaya ini kini juga tertarik memainkan biola. Kisah Jawa jatuh cinta pada pandangan pertama dengan alat musik biola tersebut, saat dia diajak oleh sang ayah yang sedang menggelar pameran senirupa di Balai Pemuda Surabaya.

"Awalnya saat saya kelas dua SD diajak ayah ke pameran dan ada yang bermain biola dan saya ingin bermain biola hingga sampai sekarang saya bermain biola," ujar Jawa kepada liputan6.com di warung Rujak Cingur milik sang ibu, ditulis Minggu, 6 September 2020.

Dengan logat polosnya, Jawa menceritakan, dirinya sejak kecil tidak tahu apa itu alat musik biola. Namun, ketika pertama kali diperkenalkan sama pemain biola yang hadir di pameran sang ayah, Jawa pun akhirnya tahu kalau alat musik itu bernama biola.

"Dari situ saya tahu itu namanya biola. Bagaimana cara bermainnya dan cara berlatih biola dengan benar," ucap Jawa.

Jawa juga mengaku, dia tertarik dengan biola bukan hanya karena bentuk alat musik itu lucu melainkan dia terpengaruh dengan suara musik yang keluar dari gesekan biola.

"Menurut saya biola itu adalah musik yang langkah dan saya kalau bisa memainkan biola, saya merasa senang sekali," ujar Jawa.

"Alat musik biola itu langkah karena yang suka bermain biola itu sedikit dan musiknya kurang populer dari pada alat musik yang lain," ujar Jawa.

Jawa yang saat ini sudah mulai beranjak remaja ini menyampaikan, dia biasanya sering latihan biola lagu klasik dan membaca not balok. "Favorit musik saya adalah musik klasik seperti musik Mozart dan Beethoven," ucapnya.

Jawa setiap harinya tidak henti-henti berlatih biola, minimal dalam sehari dia menghabiskan waktu dua jam untuk berlatih biola di rumahnya dan dibimbing oleh sang guru.

"Dasar latihan biola biasanya doremi. Dulu sebelum ada corona, sering diundang main biola di acara pernikahan, di dalam gedung dan acara sponsor-sponsor begitu," ujar Jawa. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.