Sukses

Melihat Perkembangan Pemakaian Lahan Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 di Surabaya

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriaditya Prajatara mengatakan, area pemakaman khusus jenazah pasien COVID-19 disediakan di TPU Keputih dan Babat Jerawat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menyatakan, lahan pemakaman khusus jenazah pasien COVID-19 masih luas.

Pemkot Surabaya menyediakan dua area pemakaman khusus jenazah COVID-19 di TPU Keputih, Surabaya Timur dan TPU Babat Jerawat di Surabaya Barat.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriaditya Prajatara mengatakan,luas lahan di TPU Keputih mencapai 18.000 meter persegi dan Babat Jerawat mencapai 9.000 meter persegi.

"Di TPU Keputih menampung 4.200 dan Babat Jerawat sekitar 1.800. Sementara itu yang sudah dipakai di Keputih 1.400 dan di Babat Jerawat sebanyak 600," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (9/9/2020).

"Kami sediakan pemakaman khusus COVID-19, masih sangat luas. Memang lebih banyak kasus probabel dan suspect dari yang kasus COVID-19. Akan tetapi pemakaman dilaksanakan protokol kesehatan. Imbauan juga kepada masyarakat, rumah sakit baik suspect, confirm dan probabel dimakamkan sesuai protokol kesehatan, itu dari kemenkes," ia menambahkan.

Ia menuturkan, pemakaman jenazah meski kasus probabel dan suspect harus ikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Adapun kasus probable merupakan kasus suspek dengan ISPA berat, ARDS, meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 dan tidak ada hasil pemeriksaan PCR. Sementara itu, suspek merupakan jumlah kasus yang dinyatakan suspek pada tanggal pelaporan atau bergejala.

Meski Pemkot Surabaya sudah sediakan lahan untuk pemakaman jenazah COVID-19, Febriaditya menuturkan, pihaknya tidak berharap area tersebut dipakai semua. Ia menuturkan, saat ini kasus kematian karena COVID-19 di Surabaya sudah menurun dibandingkan awal pandemi.

"Sudah di bawah 10. Awal-awal tinggi. Alhamdullilah disiplin masyarakat sudah mulai dan sadar COVID-19 itu ada. Jangan sampai lengah meski tingkat penyebaran sudah terkendali,” ujar dia.

Mengutip data infocovid19.jatimprov.go.id, pada Selasa, 8 September 2020, ada tambahan pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak lima orang menjadi 967 orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Pemkot Surabaya

Febriditya menuturkan, Pemkot Surabaya juga menerapkan sejumlah langkah untuk menekan kematian karena COVID-19. Salah satunya dengan memetakan pasien komorbid atau memiliki penyerta meski pun pasien tersebut tidak terkonfirmasi COVID-19.

"Kami jemput bola. Puskesmas memantau pasien memiliki komorbid, dimonitor, dan diberikan alat oksi meter atau alat ukur oksigen untuk mengecek kadar cek oksigen. Kami meminjamkan alat itu. Sudah dua bulan sebelum ramai mengenai happy hypoxia," ujar dia.

Febriditya menambahkan, pihaknya juga gencar untuk melakukan pelacakan terutama kepada pihak kontak erat dengan pasien konfirmasi positif COVID-19. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Kalau ada positif tanpa gejala,dan gejala ringan dibawa ke asrama haji, dan kalau berat dibawa ke rumah sakit rujukan," ujar dia.

Febriaditya menuturkan, kalau Pemkot Surabaya juga gencar menggelar tes usap PCR COVID-19. "Untuk tes swab 80 ribu-90 ribu,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.