Sukses

Top 3 Surabaya: Cegah COVID-19, Pemkot Gelar Tes Usap di Tiga Pondok Pesantren

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, 27 September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus gencar melakukan tes COVID-19 kepada warganya. Tes itu dilakukan di berbagai lokasi di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan demi keselamatan bersama.

Setelah menyasar berbagai fasilitas publik mulai dari pasar-pasar, rusun-rusun, terminal dan berbagai kerumunan lainnya, kini Pemkot Surabaya menyasar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Sebab, beberapa pondok pesantren santrinya sudah ada yang kembali ke pondoknya masing-masing.

"Jadi, atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), kita dari Gugus Tugas dan teman-teman Dinkes, Dinsos, jajaran kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan tes swab di pondok pesantren. Kita juga dibantu oleh jajaran Kapolsek dan Danramil," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto di kantornya, Sabtu (26/9/2020), seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Artikel cegah COVID-19, Pemkot Surabaya gelar tes usap di tiga pondok pesantren menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, (27/9/2020):

1.Cegah COVID-19, Pemkot Surabaya Gelar Tes Usap di Tiga Pondok Pesantren

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus gencar melakukan tes COVID-19 kepada warganya. Tes itu dilakukan di berbagai lokasi di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan demi keselamatan bersama.

Setelah menyasar berbagai fasilitas publik mulai dari pasar-pasar, rusun-rusun, terminal dan berbagai kerumunan lainnya, kini Pemkot Surabaya menyasar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Sebab, beberapa pondok pesantren, santrinya sudah ada yang kembali ke pondok masing-masing.

"Jadi, atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), kita dari Gugus Tugas dan teman-teman Dinkes, Dinsos, jajaran kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan tes swab di pondok pesantren. Kita juga dibantu oleh jajaran Kapolsek dan Danramil," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto di kantornya, Sabtu (26/9/2020), seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Bertambah 20 Pasien dalam 3 Hari, Total Kasus COVID-19 Capai 405 Orang di Ponorogo

Ada tambahan pasien COVID-19 sebanyak 20 orang di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dalam tiga hari. Total pasien positif COVID-19 mencapai 405 orang.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan, ada 17 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19. Akan tetapi, penambahan kasus positif COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Ponorogo. Terdapat tambahan 20 kasus positif COVID-19 dalam tiga hari pada 23-25 September 2020.

Tambahan pasien positif COVID-19 itu sebagian besar memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Selain itu, ada juga pasien yang mengalami gejala COVID-19 dengan keluhan tidak bisa mencium bau dan keluhan nyeri dada. Tak hanya itu, ada juga pasien memiliki riwayat luar kota dari Malang dan Jakarta.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Berharap Tak Ada Klaster Pilkada di Jatim, Manfaatkan Ruang Virtual untuk Kampanye

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyarankan para kandidat memanfaatkan ruang-ruang virtual untuk berkampanye sekaligus mengajak masyarakat memilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak lanjutan 2020.

"Meski tidak bertatap muka, tapi dengan virtual tetap bisa bertemu dan berkampanye," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu, 26 September 2020.

Menurut dia, cara tersebut dapat meminimalisasi konsentrasi massa pendukung calon sehingga dapat menekan laju penyebaran COVID-19.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.