Sukses

TMP Surabaya Angkat Bicara Terkait Laporan KIPP Jatim Mengenai Baliho Eri dan Risma

TMP Surabaya menyayangkan sikap Ketua KIPP Jatim, Novly Bernado Thyssen yang tidak seharusnya bermain di ranah politik praktis.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Sekretaris Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya, Moch Ilham Ramadhani angkat bicara mengenai Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim, Novly Bernado Thyssen, yang memprotes Tri Rismaharini (Risma) karena fotonya terpampang di baliho Eri Cahyadi-Armudji.

"Sayang sekali, sejarah panjang KIPP telah dinodai oleh Saudara Novly. Beliau membawa KIPP tidak independen lagi," ujar Ilham di Surabaya, Kamis (1/10/2020).

Sebagai organisasi anak muda PDI Perjuangan, lanjut Ilham, TMP Surabaya menyayangkan sikap Ketua KIPP Jatim, Novly Bernado Thyssen yang tidak seharusnya bermain di ranah politik praktis.

"Memprotes foto seorang pengurus partai dalam sosialisasi calon dari partainya adalah hal yang lucu. Apalagi yang memasang itu justru masyarakat yang sangat antusias menjaga Surabaya agar tidak kembali mundur," ujar dia.

Ilham juga meminta KIPP agar tidak bersikap partisan dalam Pilkada Surabaya. "KIPP adalah salah satu pejuang demokrasi, turut mendesakkan agenda demokratisasi jelang Reformasi 1998. Maka kini sungguh disayangkan jika KIPP Jatim tak lagi independen, sungguh mengingkari perjuangan penegakan demokrasi sebagaimana cita-cita awal pendiriannya,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik Protes KIPP Jatim

Selain itu, Ilham mengkritik protes KIPP Jatim yang meminta Bawaslu mengusut fitnah mahar politik di PDIP dalam Pilkada Surabaya.

"Pak Eri-Armuji telah menegaskan bahwa rekomendasi itu tanpa mahar. Rekomendasi itu bersih dari transaksional. Mengapa Saudara Novly melibatkan diri dalam rekaman isu mahar yang tidak jelas kebenarannya? Masak sekelas KIPP Jatim ngurusi isu dan fitnah yang tak jelas? Maka jangan salahkan jika publik menduga KIPP Jatim partisan," tegas Ilham.

Dia kemudian mempertanyakan, mengapa KIPP Jatim tak melaporkan kubu Machfud Arifin yang gencar bagi-bagi sarung dan sembako.

"Aksi kubu Pak Machfud itu oleh sejumlah pengamat disebut melanggar pidana Pemilu. Kenapa KIPP diam saja? Padahal itu jelas di depan mata ada pembagian sembako hingga sarung. Bukankah jauh lebih berbahaya dugaan money politics ketimbang hanya foto Bu Risma di baliho?” tanya Ilham.

Sebelumnya, Ketua KIPP Jatim Novly Bernado Thyssen melaporkan Risma ke Bawaslu karena foto atau gambar Risma tampil di baliho Eri-Armudji.

"Risma tidak menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin pemerintahan yang baik. Ada inkonsistenan sikap dalam tindakan dan kebijakan," kritik Novly.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.