Sukses

Kapolres Blitar Bantah Tudingan Berlaku Arogan kepada Anak Buah

Kapolres Blitar AKBP Achmad Fanani Prasetyo membantah tudingan dirinya telah berlaku arogan terhadap anggota atau anak buahnya hingga membuat mengundurkan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Blitar AKBP Achmad Fanani Prasetyo angkat bicara terkait pengajuan pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo.

Kapolres Blitar AKBP Achmad membantah tudingan dirinya telah berlaku arogan terhadap anggota atau anak buahnya hingga membuat mengundurkan diri.

Achmad Fanani mengakui dirinya menegur anggota karena memiliki rambut panjang, tetapi anggota tersebut tidak terima dan tidak masuk kerja dari tanggal 21 sampai hari ini.

"Saya tegur karena anggota itu rambutnya panjang. Dia tidak terima dan menganggap saya arogan. Dia tidak kerja atau dinas setelah saya tegur dari mulai tanggal 21 September sampai hari ini. Sebagai pimpinan kalau tegur anggota bagaimana," kata Fanani, seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat (2/10/2020).

Fanani menuturkan, teguran yang dia lakukan masih dalam batas kewajaran. Dia juga menegaskan kalau Agus Hendro sebagai Kasat Sabhara tidak tahu tugas pokoknya.

"Kasat Sabhara tugas pokoknya tidak tahu, bagaimana mau melayani masyarakat. Anggotanya berbuat di luar kedinasan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan soal Laporan Pembiaran Tambang Pasir

Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Kapolres Fanani menjelaskan kalau pihaknya bukan membiarkan.

Tambang yang dimaksud ialah milik warga setempat sehingga Kapolres Blitar tidak mau menindaknya. Sikap itu bertentangan dengan kemauan Agus Hendro.

"Kalau penambangnya masyarakat apa harus ditindak? Masyarakat mencari makan melalui pasir masa jadi masalah besar. Kecuali masyarakat situ tidak melakukan kegiatan, sementara Pak Kasat Sabhara mau nambang di situ tetapi tidak dikasih oleh masyarakat, mau ngomong apa Pak Kasat Sabhara," ujar dia.

"Ya Pak Kasat Sabhara mau nambang tapi tidak direstui, makanya dia seperti itu (minta ditindak). Karena masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia, bukan untuk bisnis. Anaknya (Kasat Sabhara) mau nambang juga tidak diterima, karena arogansi dari Kasat Sabhara," ia menambahkan.

3 dari 3 halaman

Serahkan Kepada Polda Jatim

Kapolres Blitar AKBP Fanani menyerahkan keputusan mengenai laporan anak buahnya itu ke Polda Jatim. Dia bersedia datang langsung ke Polda Jatim untuk memberikan keterangan soal polemik yang terjadi di Polres Blitar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.