VIDEO: Hindari Kontak Langsung, Siswa SMKN di Tulungagung Ciptakan Thermo Gun Otomatis

VIDEO: Hindari Kontak Langsung, Siswa SMKN di Tulungagung Ciptakan Thermo Gun Otomatis

Siswa SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung, menciptakan inovasi alat pengukur suhu tubuh otomatis. Sensor deteksi panas diciptakan untuk menggantikan thermo gun manual, sehingga bisa memnimalkan interaksi dengan orang. Berikut kita simak videonya pada Liputan6, 6 Oktober 2020.

Alat pengukur suhu tubuh otomatis, atau thermo gun otomatis ini, diciptakan oleh siswa SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung.

Cara kerja alat thermometer yang diciptakan oleh siswa Jurusan Teknik Elektronika Industri (TEI), ini hampir mirip dengan thermo gun manual, bedanya tidak lagi dioperasikan oleh manusia.

Thermo gun otomatis ini dapat mengukur suhu tubuh manusia, setelah bagian dahi maupun tangan bagian dalam, didekatkan 10 centimeter sekitar 2 detik. Dari sensor inilah, suhu tubuh diketahui dan ditampilkan lewat monitor Led. Jika suhu tubuh melebihi 37,5 derajat celcius, lampu indikator yang berada di tiang akan menyala merah.

Alat yang diciptakan, lima siswa yang tergabung dalam Tim Inovasi Teknologi (INOTEK) ini, membutuhkan waktu tidak lebih dari seminggu. Mulai dari membuat rangka, hingga pemasangan monitor Led, dan sensor suhu contactless. Meski untuk perangkat sensor harus impor dari Malaysia, mereka mengaku tidak ada kendala selama proses perakitan.

"Kami mengerjakan hari ini, sekitar 4 hari, mungkin kalau pengerjaan alat ini kami tidak merasa kesulitan, karena ini merupakan alat yang umum dan sering kami buat," kata Benno Putra Sabana, Ketua Tim INOTEK.

"Dan alat di pasar sudah ada yang secara manual, ini sedang kami kembangkan, untuk alat ini akan kami sempurnakan dulu, karena alat ini hanya dipakai untuk indoor, kalau untuk outdoor, kita masih terganggu dengan suhu yang ada di luar," ujar Rofiq Suyudi, Kepala SMK Negeri 3 Boyolangu.

Setelah dilakukan penyempurnaan, thermo gun otomatis karya siswa SMK Negeri 3 Boyolangu ini, akan dijual ke pasaran. Alat ini belum diproduksi massal, karena saat ini hanya bisa digunakan di dalam ruangan.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 08 October 2020, 08:38 WIB

Video Terkait

Spotlights