Sukses

Cerita Pakar Politik Unair ketika Mengajar Daring

Prof Kacung menuturkan, belajar dalam jaringan atau daring karena pandemi COVID-19 kini menjadi zona nyaman baru bagi insan pendidikan terutama siswa.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Prof Kacung Marjian berbagi cerita saat belajar mengajar secara daring selama pandemi COVID-19.

Prof Kacung menuturkan, belajar dalam jaringan atau daring karena pandemi COVID-19 kini menjadi zona nyaman baru bagi insan pendidikan terutama siswa.

"Awalnya memang butuh transisi dari belajar luring ke belajar daring, tapi saat ini mulai masuk zona nyaman dengan belajar daring ini," ujar Prof Kacung, seperti dikutip dari Antara, ditulis Senin, (12/10/2020).

Prof Kacung mengatakan, sistem pendidikan di Indonesia setelah COVID-19 tidak lagi mengenai pembelajaran luring dan daring semata.

"Jadi, nanti bukan daring sama sekali atau luring sama sekali, melainkan kombinasi dari daring dan luring. Ini juga menyongsong kebiasaan baru. Luring tahun depan pun, saya kira tidak akan bisa full. Bukan karena COVID-19 masih mengancam, tapi karena kebiasaan baru, daring mulai lebih nikmat," ujar dia, pada webinar yang diselenggarakan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMK Jatim bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) .

Prof Kacung menceritakan, saat ini ia juga sudah menikmati proses belajar mengajar di kampus secara daring, meskipun tidak bisa bertemu langsung dengan mahasiswanya. Namun, dia mengakui agak kerepotan dengan adanya mahasiswa yang tidak betul-betul mengikuti kuliah jarak jauh tersebut.

"Banyak juga mahasiswa yang nutup videonya saat kuliah daring. Akhirnya saya absen dan ketahuan siapa yang betul-betul ikut kuliah," kata guru besar ilmu politik Unair Surabaya itu.

Ia menuturkan, akan ada kultur baru dalam sistem belajar di sekolah, yakni perpaduan daring dan luring. "Mungkin SMK akan lebih banyak ketemu di luring-nya karena banyak pelajaran yang menuntut praktik," kata Kacung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memberikan Masukan kepada Guru BK untuk Dokumentasi Pengalaman

Pada kesempatan itu, Prof Kacung Marijan juga memberi masukan pada para guru, khususnya guru BK di Jatim agar mendokumentasikan pengalamannya menyelesaikan masalah pembelajaran pada masa pandemi COVID-19.

Menurut Prof Kacung, pengalaman para guru dalam menangani masalah di masa pandemi bisa menjadi pengalaman dan pelajaran berharga, bahkan tidak menutup kemungkinan akan menjadi model penyelesaian masalah dalam bidang pendidikan di masa-masa mendatang.

"Dari pengalaman para guru itu bisa dibukukan dan dikelompokkan sesuai dengan klaster masing-masing, misal berdasarkan jurusan di SMK-nya, seperti klaster SMK mesin dan lainnya, atau berdasarkan karakteristik daerah di mana SMK itu," kata pakar ilmu politik yang mengaku pernah menjadi guru SMA di Lamongan ini.

Bahkan, menurut dia, tidak menutup kemungkinan jika dari pengalaman masing-masing para guru, jika dikaji lebih mendalam akan menghasilkan sebuah teori baru dalam bidang pendidikan, pasca-COVID-19.

"Ini saya tidak memberi PR buat bapak ibu semua ya. Saya hanya memberikan usulan saja karena ini sangat menarik," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.