Sukses

Ramai-Ramai Berburu Ikan Mabuk Jadi Hiburan Warga Lamongan

Saat debit air Bengawan Solo mulai meningkat akibat hujan deras di bagian hulu, warga desa Lamongan ramai-ramai datang ke Bengawan Solo untuk berburu ikan mabuk

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau berganti ke musim hujan menjadi berkah bagi sejumlah warga desa terutama di sekitar Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Hal ini mengingat musim hujan tiba menjadi saat tepat berburu ikan mabuk. Salah satu warga desa yang menanti momen pergantian musim yaitu warga Desa Durikulon, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Saat debit air Bengawan Solo mulai meningkat akibat hujan deras di bagian hulu, mereka ramai-ramai datang ke Bengawan Solo untuk berburu ikan mabuk. Ikan ini disebut juga dengan ‘ikan ngumbo’.

Ikan-ikan tersebut memang dalam kondisi yang kurang sehat dan mengambang ke permukaan air, lantaran terjadi perubahan warna air sungai dari yang sebelumnya jernih menjadi keruh kecoklatan.

Dalam situasi tersebut, ikan menjadi mudah ditangkap. Hal ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

"Sangat senang sekali mas, apa lagi ikan ngumbo itu hanya terjadi sekali dalam setahun," kata Tupa, warga setempat yang ikut berburu ikan mabuk, Senin, 2 Oktober 2020, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Untuk berburu ikan mabuk, mereka cukup membawa peralatan seadanya, seperti serok ikan. Akan tetapi, tidak jarang warga yang menangkap ikan hanya dengan tangan kosong 

"Mudah sekali mas menangkap ikannya. Sudah mabuk, jadi tinggal nangkap saja," ujar dia.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Tangkapan Tidak Dijual

Ikan-ikan mabuk yang ditangkap biasanya dimanfaatkan untuk lauk pauk. Kalau hasil tangkapannya banyak, ikan dibagikan kepada tetangga yang tidak ikut berburu ikan mabuk.

"Memang tidak dijual, karena warga di sepanjang sungai Bengawan Solo ini orang pada cati ikan sendiri-sendiri," ucap Tupa.

Hanya saja menurut Tupa, hasil tangkapan ikan mabuk pada musim hujan kali ini tidak sebanyak tahun lalu, karena perubahan warna air sungai tidak begitu keruh.

"Tapi ya lumayan mas, bisa menjadi hiburan," tuturnya.

Berburu ikan mabuk tidak hanya dilakukan oleh warga Desa Durikuon, tapi juga warga desa lain di Lamongan yang berada di sekitar Bengawan Solo, seperti warga di Pelangwot,  Keduyung, Laren, Mojoasem,  Bulutigo, Parengan, Pangkatrejo, Pringgoboyo, Gedangan dan lainnya

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.