Sukses

Kisah Larangan Makan Ikan Lele bagi Masyarakat Desa Medang Lamongan

Ada larangan unik yang harus dipatuhi oleh warga asli Lamongan terutama warga Desa Medang, Kecamatan Glagah.

Liputan6.com, Jakarta - Ikan lele selama ini menjadi salah satu ikon Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang memiliki cerita yang tidak boleh dilupakan masyarakat asli Kota Soto.

Di balik cerita itu, ada larangan unik yang harus dipatuhi oleh warga asli Lamongan terutama warga Desa Medang, Kecamatan Glagah. Warga tersebut dilarang untuk mengkonsumsi ikan lele dalam sajian atau menu apa pun.

Staf Layanan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, Fitriyah Dita Veronia, menceritakan apabila masyarakat asli Lamongan nekat mengkonsumsi ikan lele, di beberapa bagian tubuhnya akan merasakan gatal-gatal lalu muncul bercak-bercak putih (belang) seperti ikan lele.

"Itu bermula dari ketika Boyopatih, salah satu murid kanjeng Sunan Giri yang diutus untuk mengambil keris pusakanya yang tertinggal di rumah Mbok Rondo," ujar dia usai Live on Instagram program Dolen (dongeng online) dengan tema cerita Ikan Lele Bertuah, seperti dikutip dari Times Indonesia, ditulis Rabu (4/11/2020).   

Kemudian Boyopatih bergegas menuju rumah Mbok Rondo (saat ini Desa Medang, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan), Kak Fitriyah, sapaan Fitriyah Dita Veronia mengatakan, untuk mengambil keris pusaka tersebut secara diam-diam.   

"Boyopatih akhirnya menyamar menjadi seekor kucing untuk mengambil pusaka secara diam-diam. Akan tetapi penyamarannya tersebut diketahui kucing dari Mbok Rondo," ujar wanita yang gemar menulis dan mendongeng ini.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hargai Semua Mahluk

Karena Boyopatih dianggap bukan kucing asli, Kak Fitriyah berkata, kucingnya Mbok Rondo langsung menyerang Boyohpatih yang menyamar menjadi kucing.

"Dengan segala upaya Boyopatih berhasil mengambil keris pusaka Kanjeng Sunan Giri. Namun sialnya Mbok Rondo menyadari dan berteriak maling hingga tetangga sekitar langsung mengejar Boyopatih," ucapnya.  

Lebih lanjut, Kak Fitriyah menceritakan, Boyopatih menceburkan dirinya ke telaga yang berisi ikan lele karena tersudut dari kejaran tetangganya Mbok Rondo.

"Beruntung Boyopatih diselamatkan oleh ikan-ikan lele di telaga tersebut. Akhirnya dia bersumpah melarang anak turunannya untuk mengonsumsi lele. Jika masih ngotot ingin mengonsumsi lele, anak turunnya akan dijangkiti penyakit bercak-bercak putih (belang) seperti ikan lele," katanya.

Dari dongeng yang disampaikan, Kak Fitriyah mengharapkan, masyarakat Kabupaten Lamongan bisa mengambil hikmah dari yang diceritakan melalui program Dolen.   

"Minimal masyarakat Kabupaten Lamongan punya minat untuk membaca karena sebenarnya banyak sekali cerita muatan lokal yang bisa diambil hikmahnya. Kalau dari cerita tersebut, bagaimana kita bisa menghargai semua makhluk," tutur Kak Fitriyah.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.