Sukses

Ketahanan Pangan Warga Bubutan Surabaya, Potret Kampung Tangguh COVID-19

Dengan cara membudidaya ikan lele dan sayur metode hidropnik, warga RW 4 mampu melakukan swasembada pangan yang dirintis sejak awal masa pendemi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona (COVID-19) telah membuat sebagian warga Surabaya mengalami kesulitan ekonomi karena dilakukan sejumlah pembatasan aktivitas.

Namun, kondisi sulit tersebut tak membuat warga RW 4 Kelurahan Bubutan, Kota Surabaya kehabisan ide. Justru mereka menuai hasil dari usaha yang dikerjakan warga setempat.

Warga yang sebagian besar terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini akhirnya sepakat untuk budidaya ikan lele dengan dana dari kas RW, dilansir dari Antara.

Dengan cara membudidaya ikan lele dan sayur metode hidropnik, warga RW 4 mampu melakukan swasembada pangan yang dirintis sejak awal masa pendemi virus corona (COVID-19).

Inilah potret Kampung Tangguh COVID-19 Kota Surabaya. Warga tak berbuat sendirian. Dengan bantuan polsek setempat, warga RW 4 pun lantas mengembangkan ikan lain seperti ikan gurame, nila dan bawal.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketahanan Pangan

Sementara itu, pengairan pada kolam ikan tersebut dimanfaatkan untuk menanam sayur metode hidroponik.

"Selain kolam lele ini, kami juga menanam hidroponik kangkung, terus ada sawi juga. Dari hasil kangkung dan sawi ini kami bagikan kepada warga, “ kata ketua RW 4, Misrianto.

Sementara itu, hasil dari sayur yang ditanam dengan metode hidroponik tersebut dibagikan langsung kepada warga setempat.

"Untuk membantu kondisi warga yang masih sulit seperti ini, karena yang membantu juga warga dan hasilnya juga untuk warga,” katanya.

Salah satu warga RW 4, Erni Wahyuningsih menambahkan, bahwa sejak ada pandemi itu kita mulai menanam ini (sayur kangkung dan sawi) untuk ketahanan pangan.

Sampai hari ini, Selasa, 10 November 2020, warga telah menuai hasil panennya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.