Sukses

Pakai Peralatan Seadanya, Bidan Bantu Ibu Melahirkan Darurat di Pasar Pabean Surabaya

Bidan bernama Siti Indriyani membantu persalinan meski tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan di Pasar Pabean Surabaya

Liputan6.com, Jakarta - Dengan peralatan seadanya, seorang bidan di Surabaya, Jawa Timur membantu persalinan darurat seorang ibu di Pasar Pabean pada Senin, 9 November 2020.

Bidan bernama Siti Indriyani membantu persalinan meski tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan karena memang terjadi dalam kondisi darurat.

Ketika itu, dia berada di Pasar Pabean Surabaya. Seorang perempuan hamil terkulai lemas menahan sakit seperti hendak melahirkan. Indriyani sapaan akrabnya, membantu ibu tersebut untuk menjalani persalinan darurat di pasar.

Dengan susah payah dan peralatan seadanya, Indriyani membantu persalinan ibu yang ternyata sang bayi dalam kondisi sungsang.

"Satu kaki terlebih dahulu keluar sehingga saya melakukan pertolongan mengeluarkan kaki satunya lagi. Setelah keluar kedua kaki, saya keluarkan perut dan bahu si jabang bayi. Setelah sampai di kepala ternyata ada tiga lilitan tali pusat di leher bayi.Untuk menyelamatkannya saya regangkan lilitan tali tersebut dengan hati-hati satu persatu sampai bayi keluar utuh,” ujar dia, seperti dikutip dari koarmada2.tnial, ditulis Jumat, (13/11/2020).

Ia menuturkan, bayi akhirnya bisa keluar secara utuh dan sempurna tetapi tidak menangis, dan menunjukkan gejala hipoksia.

"Kurang lebih 15 menit bayi belum menangis juga, saya segera lakukan resusitasi jantung, dan rangsangan dengan menepuk-nepuk punggung bayi sampai beberapa kali sambil menghangatkan badan bayi dengan kain seadanya yang ada di pasar itu. Alhamdulilah bayi tersebut mulai tersedak dan akhirnya menangis dengan kencang," ujar dia.

Indriyani mengatakan, setelah bayi menangis, untuk memotong tali plasenta yang masih melekat, ibu dan bayi segera dirujuk ke RS Muhammadiyah Surabaya. RS itu terletak dengan lokasi kejadian. Hal ini agar plasenta bayi dapat dipotong dengan alat steril. Ibu juga mendapat perawatan lebih lanjut.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Kepercayaan Beri Nama Sang Bayi

Indriyani menuturkan, jika sang bayi yang berjenis kelamin laki-laki tersebut diberi nama Wira Ananta Rudira, yang berarti tabah sampai akhir dan tidak lain adalah motto dari Satsel tempat suaminya berdinas.

Hal itu dilakukannya untuk memenuhi permintaan kedua orangtua bayi yang merupakan warga Pesapen, agar dirinya yang memberi nama sang bayi karena telah ikhlas menolong persalinan anak mereka yang tergolong sulit.

Bidan Siti Indriyani merupakan istri dari Serda Rudi Hermanto, yang sehari-hari berdinas di KRI Cakra-401 Satuan Kapal Selam Koarmada II. Ia sendiri adalah seorang bidan yang bertugas di Dinas Kesehatan Koarmada II sejak 2017.

Sementara itu, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan melalui Kadiskes Koarmada II Kolonel Laut (K) dr. I Ketut Tirka Nandaka, mengapresiasi positif tindakan terpuji yang dilakukan oleh Bidan Siti Indriyani.

Ia berharap hal serupa juga dilakukan oleh seluruh prajurit dan PNS Koarmada II untuk peka terhadap kesulitan masyarakat di sekeliling, dan menjunjung budaya saling tolong-menolong di mana pun berada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.