Sukses

Prihatin Video Sudutkan Risma, Pendukung Machfud Arifin: Itu Bukan Cerminan Warga Surabaya

Sebagai bagian dari warga Surabaya, LPM Suramadu menyayangkan, viral video bernada menyudutkan sosok Wali Kota Risma.

Liputan6.com, Surabaya - Pendukung calon wali kota Surabaya, Machfud Arifin yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Suramadu, mengaku prihatin dengan video yang menyudutkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). 

Sebagai bagian dari warga Surabaya, LPM Suramadu menyayangkan, viral video bernada menyudutkan sosok Wali Kota Risma tersebut. LPM Suramadu menilai nyanyian yang dicetuskan kelompok tertentu melalui plesetan lirik lagu karya Ibu Sud itu sangat tidak elok diucapkan sebagai warga Surabaya.

"Kami sangat prihatin dengan unggahan video yel-yel itu. Sungguh tidak elok," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) LPM Suramadu, Lukman Hakim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020).

Sebagai warga Surabaya, menurut Lukman, tidak sepantasnya mengeluarkan ujaran-ujaran yang mendiskreditkan, apalagi dipenuhi kebencian.

Ia mengajak, seluruh warga Surabaya untuk saling menghormati kedudukan sesorang ataupun kelompok masyarakat, meski dianggap berseberangan. 

"Ada alasan, maupun tanpa alasan, hal itu tidak baik dan bukan cerminan warga Surabaya," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

LPM Suramadu: Risma Bawa Surabaya Lebih Baik

Lukman mengatakan, LPM Suramadu yang merupakan salah satu unsur warga Surabaya pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) tetap tak sepaham dengan video medsos yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab tersebut.

Bagaimanapun juga, pihaknya menyadari, kepemimpinan Tri Rismaharini selama 10 tahun terakhir telah membawa Surabaya menjadi lebih baik. 

"Mengapa kami mendukung Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman Sukirno? Tidak lain hanya ingin ada perubahan di Kota Surabaya agar semakin maju dan lebih baik dari sebelumnya," ujar Lukman.

Ia menuturkan, lembaga pimpinan H. Abdul Rohim ini selalu mengutamakan budaya kesantunan dalam memberikan dukungan terhadap sosok yang diusungnya.

Saat berkampanye pun, lanjut Lukman, LPM Suramadu tetap memotivasi seluruh relawan agar melakukan pendekatan kekeluargaan tanpa emosional.

"Tidak ada tendensi dari kami untuk mendiskreditkan tokoh maupun paslon lain, apalagi kepada Bu Risma sebagai Wali Kota yang juga dicintai warga Surabaya. Sungguh naif jika membenci Bu Risma," tegasnya.

Lukman mengajak, agar perbedaan politik maupun pilihan dalam perhelatan Pilwali Surabaya tidak dijadikan sebuah senjata untuk melukai dan saling memusuhi. Meski berbeda adalah hak seseorang/warga Surabaya untuk menentukan sikap pilihannya, bukan berarti harus terpecah karena hasutan kebencian.

"Mari kita sikapi perbedaan dengan bijak untuk tidak saling menghujat apalagi membenci. Dengan berpolitik yang santun dan damai akan lebih baik," harapnya.

Sebelumnya, marak dipemberitaan sebuah video berdurasi 19 detik yang menampilkan sejumlah orang menyanyikan yel-yel 'Hancurkan Risma Sekarang Juga'. Ungkapan dalam nyanyian yang viral di media sosial (medos) tersebut menyudutkan sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.