Sukses

Sempat Dikabarkan Hilang di Gunung Semeru, Operator Alat Berat Ini Ternyata Ketiduran

Penambang pasir tersebut ketiduran sebelum Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, abu vulkanik hingga awan panas guguran.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang pekerja di kawasan pertambangan pasir yang sempat dilaporkan hilang pasca-erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur kini sudah ditemukan. Orang tersebut ternyata sempat ketiduran dan setelah terbangun dia menuju ke arah permukiman warga. 

"Tidak hilang, dia operator. Sudah ketemu," ujar Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nurseno, Rabu (2/12/2020). 

Satriyo membeberkan, penambang pasir tersebut ketiduran sebelum Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, abu vulkanik hingga awan panas guguran.

Untungnya, material muntahan Gunung Semeru tidak mengarah kepada dirinya. Setelah terbangun si penambang ini bermaksud ke arah permukiman warga di Kecamatan Pronojiwo tapi justru tersesat. 

"Dia ketiduran, posisi bangun bingung jalan keluar tapi tersesat. Ditemukan kemarin sore," kata Satriyo.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satu Orang Sempat Diduga Hilang

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menerima laporan  perkembangan terkini hingga pukul 07.00 WIB, BPBD Lumajang menginformasikan warga yang sempat melakukan evakuasi telah kembali ke rumah masing-masing. Satu orang diduga hilang dan masih dalam konfirmasi petugas di lapangan. 

"BPBD juga mencatat sejumlah kerugian materiil berupa alat deteksi di wilayah Sawur, aset penambangan warga termasuk alat berat dan kendaraan, hewan ternak, area kebun dan sawah, infrastruktur pipa dan tempat usaha warga," katanya tertulis. 

Sementara, terkait dengan kondisi terakhir sekitar Gunung Semeru, pantauan pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, gunung terlihat jelas dan asap kawah tidak teramati. Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah tenggara. Parameter aktivitas lainnya yaitu tremor 2 kali dengan durasi berkisar 1.798 hingga 2.400 detik. 

PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan Kawah Jongring Seloko sebagai alur luncuran awan panas. Warga diminta untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Salako.

"BNPB terus memonitor penanganan darurat dan kondisi aktivitas vulkanik dengan berkoordinasi dengan BPBD setempat," ujar Raditya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.