Sukses

Jurus Khofifah Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Saat Libur Akhir Tahun

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, saat libur panjang, tingkat interaksi antarmasyarakat meningkat cukup tinggi sehingga berpotensi sebarkan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengantisipasi potensi kenaikan kasus baru COVID-19 seiring ada libur akhir tahun yang akan mendorong mobilitas masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, saat libur panjang, tingkat interaksi antarmasyarakat meningkat cukup tinggi. Hal ini berpotensi menyebarkan virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.

“Menjelang libur panjang akhir tahun, kita bisa melihat data ketika terjadi interaksi masyarakat yang mobilitasnya tinggi, maka ada kecenderungan peningkatan kasus COVID-19 yang cukup signifikan,” tutur dia, seperti dilansir dari Antara, ditulis Minggu (6/12/2020).

Ia mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur, peningkatan interaksi masyarakat itu terjadi pada saat libur perayaan Idul Fitri, peringatan 17 Agustus, termasuk saat libur panjang pada akhir Oktober-awal November 2020.

“Ketika melihat data seperti itu, tentu kita harus membangun kewaspadaan dan kehati-hatian, termasuk kesiapsiagaan, bahwa akan ada libur panjang akhir tahun,” tutur dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Berkoordinasi dengan Forkopimda

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun akan berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten/kota, termasuk instansi terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

"Pelapisan koordinasi ini memang harus kami lakukan dan tentu dengan cek lapangan," ujar Khofifah.

Di Jawa Timur, saat ini ada empat daerah yang berstatus zona merah atau wilayah yang memiliki risiko tinggi penyebaran COVID-19, yakni Kabupaten Situbondo, Jember, Jombang, dan Kota Batu.

Tercatat di Jawa Timur secara keseluruhan ada 64.440 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus tersebut, sebanyak 56.386 pasien dinyatakan sembuh, 4.550 orang dilaporkan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.