Sukses

Beredar Video Mobil Terseret Banjir di Sampang, Ini Kata Polisi

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sampang, Ajun Komisaris Polisi Ayip Rizal menuturkan, genangan air akibat luapan Sungai Kemuning di Sampang saat ini sudah surut

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sampang, Ajun Komisaris Polisi Ayip Rizal memastikan video mobil terseret banjir di Sampang yang beredar di grup-grup Whatsapp itu adalah hoaks. 

"Itu video betul-betul hoaks. Itu kejadian di Jawa Barat tahun 2019," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sampang, Ajun Komisaris Polisi Ayip Rizal, Jumat (11/12/2020).

Ayip mengatakan, genangan air akibat luapan Sungai Kemuning di Sampang saat ini sudah surut dan sudah bisa dilalui kendaraan, baik roda dua, empat, maupun lebih. "Sudah surut. Genangan sudah lima sentimeter. Jalur utama sudah bisa dilakukan kendaraan," ujar dia.

Sebuah video yang menggambarkan banyak mobil terseret banjir beredar di jejaring WhatsApp, terutama di masyarakat Madura, sejak Kamis malam, 10 Desember 2020. 

Di video, banjir dinarasikan terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Padahal, kejadian di video itu adalah banjir di Jawa Barat pada 2019.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sampang Dilanda Banjir

Memang, sejak Rabu, 9 Desember 2020, Sampang dilanda banjir akibat luapan air Sungai Kemuning yang tak mampu menampung debit air hujan.

Air menggenangi jalan utama sehingga jalur Surabaya-Madura sempat terputus hingga Kamis kemarin. Petugas pun mengalihkan kendaraan yang dari arah Sumenep - Pamekasan ke jalur utara. Bersamaan dengan itu beredar video banyak mobil terseret banjir. Ada video yang diberi tulisan Sampang-Madura. 

Ada pula tersebar video serupa yang ditumpangi suara pria berbahasa Madura yang menginformasikan kejadian itu terjadi di Sampang. Suara ramai orang-orang berbahasa Indonesia di video asli diedit dan dihilangkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.