Sukses

Strategi Banyuwangi Bawa Wisata Geopark Ijen Mendunia

Dalam sepuluh tahun terakhir, Banyuwangi telah merintis upaya yang selaras dengan konsep pengembangan geopark global.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mematangkan persiapan Geopark Ijen menjadi jaringan geopark dunia dan siap mengikuti penilaian Unesco GGN.

"Kami baru saja menggelar pertemuan daring dengan sejumlah pemangku kepentingan yang terlibat dalam persiapan menuju UNESCO GGN. Hadir Advisor Global Geopark, perwakilan Kementrian LHK, Bappenas, perwakilan perguruan tinggi, Pemkab Bondowoso, juga Wakil Gubernur Jatim," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, 16 Desember 2020.

Ia mengatakan akan terus memantau persiapan penilaian dari badan dunia PBB lewat Badan Geopark Ijen, terlebih pada tahun ini Geopark Ijen adalah satu-satunya geopark dari Indonesia yang diusulkan pemerintah pusat menjadi jaringan geopark dunia.

"Kami berterimakasih kepada pemerintah pusat, pemprov dan semua pihak yang bersama-sama menyiapkan Geopark Ijen. Kami dari daerah akan berupaya maksimal menyiapkan ini," katanya, dilansir dari Antara.

Menurut Anas, Banyuwangi sendiri dalam sepuluh tahun terakhir telah merintis upaya yang selaras dengan konsep pengembangan geopark global yang menekankan pada upaya konservasi dan mengajak masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal.

"Selama ini Banyuwangi konsisten mendorong pariwisata berbasis alam. Di mana Banyuwangi menawarkan alamnya yang asli, indah dan alami. Tak hanya itu, atraksi wisata dan seni budaya yang dikemas dalam Banyuwangi Festival juga dilakukan dengan memaksimalkan potensi alam tanpa menguranginya," paparnya.

Pariwisata berkelanjutan yang selaras dengan konsep geopark, lanjut Anas, adalah pilihan yang dikembangkan Banyuwangi untuk menarik wisatawan ke daerah.

"Misalnya saja kami mengemas dalam event wisata olahraga, seperti Ijen Green Run, balap sepeda Internasional Tour De Ijen dan lainnya yang menyajikan alam yang asli dengan oksigen yang berlimpah," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendorong Keterlibatan Masyarakat

Azwar Anas menambahkan, pengembangan pariwisata di Banyuwangi sendiri juga berupaya mendorong keterlibatan masyarakat secara luas

"Kami dorong masyarakat untuk terlibat berbagai event pelestarian budaya, seperti event tumpeng Sewu, Seblang, ngopi Sepulu Ewu ada keterlibatan aktif warga dalam pelaksanaannya

"Kami juga melarang hotel dibangun di sekitar Ijen dan tempat-tempat wisata lainnya, agar masyarakat sekitar bisa membuka home stay untuk pengembangan ekonomi. Juga bagian dari upaya menjaga kearifan lokal," paparnya.

Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspotondo mengatakan Banyuwangi telah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti penilaian UNESCO GGN, dan semua persiapan melibatkan sinergi OPD untuk menyiapkan berbagai hal.

"Kami telah membagi tugas OPD untuk semua persiapannya. Mulai persiapan dokumen, hingga sejumlah infrastruktur pendukung di kawasan tersebut. Koordinasi juga dilakukan dengan Pemkab Bondowoso dan kementrian untuk menyiapkan proses menjadi geopark dunia," katanya.

Sementara itu, Prof Eko Budi Santoso salah satu panelis dari Institut Sepuluh November mengatakan bahwa untuk menghadapi assesement UNESCO GGN, potensi Ijen Geopark harus terus dimaksimalkan dan dipromosikan.

Ijen Geopark sendiri terdiri atas 21 geosite, 6 biosite, 11 cultural site dan 8 warisan budaya tak berwujud yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

"Mayoritas kawasan geopark berada di area yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, maka daerah dan kementerian harus bersinergi dengan baik untuk meloloskan ini. Selain itu warisan budaya di sekitar kawasan juga harus terus dijaga dan dipromosikan. Banyuwangi sudah melakukannya dan ini perlu terus dijaga karena akan berpengaruh dalam penilaian," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.