Sukses

Satgas COVID-19 Jatim Catat Ada 606 Klaster Keluarga dalam 2 Minggu

Pada 27 Desember 2020, kasus positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 738 orang menjadi 80.748.

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur (Jatim) mencatat lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Timur. Bahkan kasus konfirmasi positif COVID-19 tembus 80.748 hingga 27 Desember 2020.

Pada 27 Desember 2020, kasus positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 738 orang menjadi 80.748. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 592 orang menjadi 68.981. Di satu sisi, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 48 orang menjadi 5.583 jiwa.

Adapun lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi juga didorong  tren penularan COVID-19 di Jawa Timur yang didominasi dari interaksi indoor atau dalam ruangan. Hal ini ditunjukkan dari klaster yang ditemukan paling banyak dari klaster keluarga yang mencapai 606 klaster dalam dua minggu terakhir.

Kemudian diikuti klaster perkantoran ada sebanyak 11 klaster, sembilan klaster perusahaan, lima klaster rumah sakit (RS), sembilan klaster KPU, dua klaster fasilitas kesehatan, sembilan klaster perusahaan, satu klaster pasar, satu klaster rumah makan.

Kemudian tiga klaster pondok pesantren, satu klaster pelatihan, satu klaster pendidikan, satu klaster panti, dua klaster asrama.

Hal itu seperti dikutip dari data Perkembangan Klaster COVID-19 di Jawa Timur periode 11-24 Desember 2020.

“Memang hasil dari analisa kami, tren penularan saat ini paling banyak adalah interaksi indoor. Jadinya penularan akhirnya muncul sebagai klaster keluarga, kantor, perusahaan,” ujar Tim Satuan Gugus Kuratif Jawa Timur, dr Makhyan Jibril saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (28/12/2020)

Jibril menuturkan, ventilasi yang buruk juga berdampak terhadap penularan COVID-19. Apalagi ketika bersama keluarga dan teman di kantor cenderung longgar menerapkan protokol kesehatan. Ia menambahkan, lengah menerapkan protokol kesehatan di luar sehingga berdampak terhadap penularan COVID-19 ketika kembali ke rumah dan kantor.  

“Prinsipnya ventilasi, durasi dan jarak. Ventilasi yang buruk di lokasi indoor membuat penularan langsung merembet ke keluarga, teman kerja,” kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jatim Sedang Memasuki Gelombang Kedua

Selain itu, Jibril menuturkan, ada penilaian kalau Jawa Timur sedang memasuki gelombang kedua. Hal ini lantaran kepatuhan masyarakat yang rendah terhadap protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat yang kembali naik.

"Dr Windu Purnomo (pakar FKM Unair) mengatakan saat ini ibarat gelombang kedua di Jawa Timur. Karena dulu sempat melandai meski belum sampai benar-benar hilang. Namun, karena banyak hal mulai dari penurunan kepatuhan, lalu mobilitas yang naik akhirnya kasus naik lagi,” ujar dia.

Oleh karena itu, Ia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan apalagi ada libur akhir tahun dan kasus COVID-19 yang masih meningkat. 

Protokol kesehatan itu mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.