Sukses

Kegiatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Sebelum Terinfeksi COVID-19

Berikut sejumlah kegiatan yang dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebelum dinyatakan positif COVID-19.

Liputan6.com, Surabaya -  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala pada awal 2021.

"Iya betul. Beliau isolasi mandiri di Guest House milik Pemprov Jatim," ujar sumber internal di kalangan Khofifah kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Sabtu (2/1/2021). 

Sementara itu, berdasarkan penelusuran liputan6.com di instagram resmi @khofifah.ip, Khofifah menyebutkan, positif COVID-19 tanpa gejala.

"Berdasarkan hasil swab reguler mingguan, saya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Tidak ada gejala yang saya rasakan. Saat ini, saya menjalani isolasi mandiri,” tulis Khofifah.

Khofifah menulis kalau tugas pemerintahan tetap dapat dikoordinasikan bersama Wakil Gubernur Emil Dardak dan pejabat lainnya.

“Segala tugas pemerintahan tetap bisa saya koordinasikan bersama Wagub, Sekda dan para OPD,” tulis dia.

Khofifah juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar segera sembuh dari COVID-19. "Mohon doa, agar saya bisa segera sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala,” ujar dia.

Khofifah juga meminta masyarakat Jawa Timur untuk mematuhi protokol kesehatan dan tidak menyepelekan COVID-19.

"Kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, saya mohon untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan pernah menyepelekan virus ini. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dan bangsa Indonesia. Aamiin,” tulis dia.

Sebelum terpapar COVID-19, ada tiga kegiatan yang dilakukan Khofifah yang dirangkum berdasarkan rilis resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Selain itu, Khofifah juga sempat mengunjungi Jember dan Jombang pada akhir 2020. Berikut rinciannya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gubernur Khofifah Tunjuk BPSDM Jadi Leading Sector Jatim Coorporate University

Demi mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Profesional dan berkelas dunia dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang berorientasikan pada hasil. Untuk mewujudkan Aparatur yang lebih profesional dan berkelas dunia itulah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan -RB) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan MoU membentuk Jatim Coorporate University (CorpU).

"Untuk meningkatkan daya saing dan keunggulan ASN, ada format yang sedang disinergikan antara Kemenpan - RB dan LAN dan itu adalah corporate University dan terima kasih Pak Menpan-RB dan Pak kepala LAN memberikan kesempatan untuk BPSDM Jawa Timur mengimplementasikan Corporate University," Kata Gubernur Khofifah.

Prosesi MoU pembentukan Jatim Coorporate University dilakukan secara Virtual bersama Menpan RB Tjahjo Kumolo bersama Kepala LAN Dr. Adi Suryanto di kantor masing- masing sementara Gubernur Khofifah di  Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 29 Desember 2020.

Ia menyampaikan rasa bangga sekaligus terima kasih kepada Kemenpan RB dan LAN yang telah memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan kompetensi aparatur di Jatim.

"Penandatanganan Nota Kesepakatan ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus kepercayaan besar bagi Pemprov Jatim yang harus dibuktikan dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan," ungkapnya. 

Pembentukan Jatim Coorporate University, lanjut Khofifah sangat dibutuhkan karena bersifat integratif, partisipatif dan sustainable. Oleh karenanya, untuk lebih mengoptimalkan Jatim Coorporate University Pemprov Jatim menunjuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim sebagai koordinator atau pusat pengembangan kompetensi ASN.

Khofifah menjelaskan, sistem yang dikembangkan pada CorpU adalah belajar dimana saja sehingga lebih banyak formatnya magang atau on The Job Training. Sistemnya bisa melalui Streaming. Jadi ASN dapat meningkatkan profesionalitas sesuai dengan kompetensi yang mereka inginkan, dan dari berbagai daerah.

"Sesuai dengan kompetensi masing-masing. Mislanya di bidang perencanaan berarti nanti lebih banyak di Bappeda kalau anggaran  Berarti di BPKAD atau yang lainnya," jelasnnya.

BPSDM sendiri, juga memiliki jejaring kerjasama dengan berbagai pihak sebagai sumber belajar sehingga siap untuk membentuk Tim pembelajar yang dapat melayani kebutuhan pengembangan kompetensi ASN.

Khofifah berharap, pembentukan Jatim Coorporate University dapat menyasar target, utamanya para ASN Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot di seluruh Jawa Timur. Saat ini, jumlab ASN di Pemprov Jatim berjumlah 78.351 orang yang terdiri dari 46.746 PNS, 9.958 PTT-PK dan 21.467 GTT/PTT Dindik Non PNS. Sedangkan, jumlah ASN di kabupaten/kota sebanyak 293.384 orang.

"Dengan demikian, potensi lebih dari 371 ribu yang tidak mungkin jumlah sebesar itu, pengembangan kompetensinya dilakukan secara konvensional dan klasikal saja," tegasnya.

3 dari 6 halaman

Gubernur Khofifah: Saya Siap Jadi Yang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19 di Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama di Jatim yang disuntikkan vaksin Covid-19. Keputusan ini diambil Khofifah guna meyakinkan masyarakat bahwa vaksin yang digunakan halal dan aman.

Rencananya, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech tersebut datang di Jawa Timur pada pekan pertama Januari 2021. Jawa Timur sendiri mendapatkan jatah sebanyak 317.000 dosis vaksin.

"Saya siap untuk divaksin pertama untuk Jawa Timur," ungkap Gubernur Khofifah saat Media Gathering di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu, 26 Desember 2020.

Khofifah meyakini tidak sedikit masyarakat yang masih ragu untuk divaksin. Maka dari itu, Ia berharap keputusannya tersebut bisa membuat masyarakat Jatim semakin yakin dan percaya jika vaksin yang disuntikkan aman.

Khofifah berharap, kehadiran vaksin ini mampu membawa Jawa Timur dan Indonesia umumnya lepas dari pandemi Covid-19. Dengan begitu, roda perekonomian, pendidikan, pemerintahan, peribadatan , sosial dan sebagainya bisa berjalan kembali normal seperti sedia kala.

Terkait jumlah dosis yang diperoleh Jatim, Khofifah mengatakan dengan jumlah tersebut maka nantinya kurang lebih ada sebanyak 158.000 orang yang akan divaksin. Mengingat, satu orang harus divaksin sebanyak dua kali dalam rentang waktu 14 hari.

"Untuk peruntukkan, akan diutamakan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan Covid-19, TNI- POLRI serta guru," terangnya.

Dalam hal distribusi vaksin, Khofifah menyebut Pemprov Jatim telah menyiapkan sebanyak 2.404 vaksinator yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Vaksinator telah bersertifikat setelah mengikuti training  dalam tujuh angkatan dan  setiap kabupaten/kota terdapat dua Programer.

Tak hanya itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan wadah khusus penyimpanan vaksin berupa cold chain sebanyak 1860 dan vaccine carrier sebanya 8601  dengan suhu tertentu. Secara khusus Gubernur Khofifah memerintahkan Kadinkes Jatim untuk memastikan semua sarana dan prasarana dalam kondisi yang masih standard atau ada yang harus diperbaharui.

"Saya ingin semuanya dilakukan verifikasi. Jangan hanya angka, tapi cek kondisinya. Karena ini terkait dengan keamanan vaksin," pesannya.

Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Dia menyebut protokol harus diterapkan secara disiplin demi kebaikan bersama.

4 dari 6 halaman

Gubernur Khofifah Pastikan Kesiapan BPSDM Jatim Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Pasca Rawat

Upaya penanganan pandemi Covid-19 tak henti-hentinya dilakukan Pemprov Jawa Timur. Tak hanya Tracing dan himbauan mematuhi Protokol Kesehatan yang makin masif, tapi kesiapan fasilitas dan sarana kesehatan juga tak luput dari perhatian.

Sabtu pagi, 26 Desember 2020, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kondisi Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim, yang rencananya akan kembali dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 pasca dirawat. 

Sebelumnya, Gedung BPSDM Jatim telah digunakan sebagai tempat isolasi dan ruang tunggu bagi masyarakat yang tengah menunggu hasil tes PCR hingga pasien Covid-19 yang berkategori ringan. Kali ini, gedung BPSDM Jatim, akan digunakan juga bagi pasien Covid-19  tanpa gejala klinis dan telah menjalani perawatan selama 10 hari. Dimana saat ini, pedoman Kemenkes RI menyebutkan bahwa pasien tanpa gejala cukup di isolasi 10 hari saja karena virus sudah tidak menular lagi setelah 10 hari.

Meskipun demikian, berdasarkan National Centre for Infectious Disease (NCID), disebutkan bahwa beberapa pasien COVID-19 masih bisa memiliki hasil swab yang positif meski telah melewati 10 hari isolasi dan sudah tidak menular.

NCID menyebutkan bahwa pada 5 persen pasien COVID-19, hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari dan 32 persen masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari. Hal ini mengakibatkan berbagai kesalahfahaman di masyarakat karena dianggap pasien yang masih positif sudah dipulangkan. Pada kenyataannya, pasien tersebut sebenarnya sudah tidak menularkan lagi.

"Untuk mengurangi adanya perbedaan pemahaman di masyarakat terkait masalah periode infeksius dan hasil swab yang positif melebihi sepuluh hari isolasi ini , maka mulai hari ini BPSDM yang ada di Balongsari bisa menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah menerima perawatan selama sepuluh hari, tidak ada gejala klinis, namun masih positif," ungkap Gubernur Khofifah.

Selain itu, hal ini juga diharapkan bisa menurunkan pelaksanaan isolasi mandiri masyarakat apabila rumah pasien kurang memenuhi syarat  untuk isolasi. Inilah kondisi dimana sesungguhnya diharapkan agar masyarakat tidak melakukan isolasi mandiri.

"Jangan isolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memungkinkan, Kami sudah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang terbaik untuk memastikan isolasi yang optimal di BPSDM maupun di Rumah Sakit dan rumah sakit darurat  lapangan , silahkan dimanfaatkan sebaik mungkin" pesan Gubernur Khofifah.

Penggunaan kembali gedung BPSDM Jatim ini dijelaskan Gubernur Khofifah sebagai langkah pencegahan terhadap naiknya angka konfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini.

"Pagi ini, saya bersama  dr. Joni kordinator tim Kuratif  dan  Kadinkes ke Gedung BPSDM Jatim di Surabaya. Harapannya untuk bisa memberikan penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di Rumah Sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan maka di Rumah Sakit bisa bertumpuk. Harapannya, penggunaan BPSDM ini juga bisa membantu merelaksasi beban rumah sakit di Jawa Timur khususnya di Surabaya," tandas orang nomor satu di Jatim ini. 

5 dari 6 halaman

Pesona Gumuk Jember Memikat Gubernur Khofifah

Gubernur Khofifah memilih Jember untuk menikmati momen akhir tahun. Gubernur Khofifah memang sedang mengikuti rangkaian acara di Jember pada akhir tahun.

Ia memilih salah satu hutan kota yang asri sebagai tempar menginap. Di hutan kota ini banyak gumuk. Jember memang dijuluki sebagai kota seribu gumuk.

Pada pagi hari, Gubernur Khofifah menyempatkan jalan kaki menyusuri hutan kota. Ia menikmati pemandangan gumuk sekaligus menceritakan manfaat gumuk.

Ia menilai Jember diuntungkan oleh letak geografis.

“Kondisi alamnya dikelilingi perbukitan dan gumuk-gumuk yang dapat berfungsi sebagai pemecah angin sehingga menjadi penangkal apabila ada angin kencang hingga ini bagus untuk tanaman tembakau,” ujar Gubernur Khofifah seperti yang dikutip dari Timesindonesia.co.id, Kamis, 31 Desember 2020.

Menurut Gubernur Khofifah, gumuk menjadi penguat tembakau sehingga bisa tumbuh subur dengan kualitas yang bagus di Kabupaten Jember.

6 dari 6 halaman

Khofifah Sempat Hadiri Undangan Pernikahan di Jombang

Lewat akun instagram resmi @khofifah.ip, ia mengunggah foto saat hadiri pernikahan di Jombang pada Minggu, 27 Desember 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.