Sukses

2 Truk Vaksin Covid-19 Tiba di Surabaya, Polisi Kawal Ketat hingga Penyuntikan

Vaksin Covid-19 yang dikirim dari Jakarta masuk di Kota Surabaya, sekitar pukul 07.15 WIB, Senin (4/1/2021).

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Covid-19 yang dikirim dari Jakarta masuk di Kota Surabaya, sekitar pukul 07.15 WIB, Senin (4/1/2021). Dua truk box vaksin masuk Surabaya mendapatkan pengawalan ketat menggunakan mobil patroli baik dari Petugas Jalan Raya (PJR) Polda, mobil patroli Satlantas dan dua baracuda.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Candra mengungkapkan, pengamanan vaksin Covid-19 dilakukan secara. Pengawalan ketat dari Petugas Sat PJR Polda dan Satreskrim ke kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kini dua truk berisi vaksin dari Bio Farma sudah singgah di kantor Dinkes Jatim.

"Pengawalanan langsung sesuai perintah Kapolri. Jadi pengawalan Polda dan Polres, Polresta dan Polrestabes Surabaya juga turut andil. Kita tadi dapat giliran dari masuk Tol Surabaya sampai ke Dinkes Jatim," ucapnya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pengawalan vaksin Covid-19 walaupun belum mendapatkan pemaparan terkait jumlah untuk warga Kota Pahlawan.

Tak hanya itu, pendampingan saat mendistribusi hingga pelaksanaan penyutikan juga akan dilakukan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan keamanan dan keselamatan warga. Terlebih Covid-19 belum usai dan masih banyak menyebar.

"Meski Surabaya menjadi rujukan RS Covid-19. Kita tetap harus lakukan sejumlah antisipasi penekanan penyebaran virus di Kota Surabaya. Oleh sebab itu pendistribusian vaksin hingga klinik atau puskesmas tetap dilakukan jika perlu," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prokes

Terlepas dari sudah adanya vaksin, Kapolrestabes Surabaya tetap meminta masyarakat melakukan protokol kesehatan. Sebab, meski vaksin sudah disuntikkan dan kekebalan juga sudah terbentuk. Menjaga prokes atau 3M ini penting karena juga bisa menekan penyebaran ke orang lain.

Oleh sebab itu, pihaknya juga tak akan menghentikan upaya sosialisasi. Membentuk komunitas tertip prokes dan operasi yustisi juga diharapkan bisa menekan pertumbuhan virus.

"Memantapkan upaya promotif prefentif berbasis komunitas, memperluas ekosistem tangguh, 3T dan 3 M. Selain itu peningkatan ops yustisi dan gakkum terhadap pelanggar prokes, memonitor titik keramaian dan penegakan Perwali nomor 67 juga akan kita lakukan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.