Sukses

Putus Rantai Anemia dengan Nutrisi dan Edukasi Menyeluruh

Pada kasus balita dan anak, ADB bermula dari kurangnya zatgizi mikro pada 1000 HPK.

Liputan6.com, Surabaya - Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association (INA) Diana Sunardi menyatakan, masalah gizi menjadi ancaman kesehatan masyarakat saat ini. Menurutnya, saat ini ada  tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

"Seseorang dengan kondisi Anemia Defisiensi zat Besi (ADB) berisiko melahirkan bayi berat badan rendah, stunting, komplikasi saat melahirkan dan risiko lainnya. Kondisi ADB dapat terjadi lintas generasi dan dapat diturunkan sejak remaja, ibu hamil, anak dan seterusnya," ujarnya saat Webinar "Peran Nutrisi dalam Tantangan Lintas Generasi”, Senin (1/2/2021).

Pada kasus balita dan anak, ADB bermula dari kurangnya zatgizi mikro pada 1000 HPK. Dampaknya berpengaruh pada tumbuh kembang anak yangterganggu, penurunan aktivitas fisik maupun kreativitas, serta menurunnya dayatahan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi. Sedangkan pada kasus remaja, ADB dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan akademis.

"Kondisi ADB pada kehamilan usia remaja juga rentan terhadap keselamatan dan kesehatan ibu danbayi. Oleh karena itu, urgensi perbaikan gizi masyarakat sebaiknya difokuskan pada 1000 HPK dan usia remaja,” ujar Diana.

Diana menyebutkan, intervensi melalui pemenuhan nutrisi dan edukasi secara menyeluruh merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam memutus mata rantai anemia baik di lingkup individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.

Pada anak di atas satu tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan gizi seimbang termasuk pangan makanan dan minuman yang mengandung zat besi maupun mikronutrien lain yang mendukung penyerapan zat besi seperti vitamin C.

Sedangkan pada remaja dapat dilakukan melalui penanaman pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan yang bersih, sehat, dan bergizi seimbang.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan Danone

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia menyebutkan, pihaknya menyediakan inovasi nutrisi yang dapat membantu pemenuhan zat besi serta mendukung penyerapan zat besi pada anak berusia diatas satu tahun.

Untuk menyasar golongan remaja, kami menjalin kerjasamadengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan buku panduan Generasi Sehat Indonesia (GESID).

"Program ini telah melaksanakan pilotproject dengan 20 Guru Pendamping dan 60 Murid SMP & SMA sebagai Duta GESID2020,” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.