Sukses

Muhammadiyah Jatim: Vaksin Covid-19 Adalah Sebuah Keniscayaan

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Saad Ibrahim menyatakan, mereka yang menolak vaksin Cpvid-19 perlu memberikan alasan jelas.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Saad Ibrahim menyatakan, mereka yang menolak vaksin Cpvid-19 perlu memberikan alasan jelas, seperti dalam konteks kesehatan atau atas petunjuk dokter.

"Selama tidak punya alasan dalam konteks kesehatan atau atas petunjuk dokter, kami imbau untuk warga Muhammadiyah di Jatim mengikuti garis yang sudah ditentukan PP Muhammadiyah, yakni vaksin adalah sebuah keniscayaan," kata Saad Ibrahim dikutip dari Antara, Surabaya, Kamis (14/1/2021).

Saad mengatakan, Pengurus Pusat Muhammadiyah telah memberikan kebijakan terkait vaksinasi.

"Begitu juga dalam pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang sudah dijelaskan berkali-kali bahwa vaksin adalah sebuah keniscayaan," kata Saad Ibrahim.

Ia menegaskan Muhammadiyah mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam vaksinasi. Sekalipun begitu, kata dia, warga Muhammadiyah juga harus tetap menjaga protokol kesehatan.

"Muhammadiyah mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam vaksinasi dan kami di lokal ini (Jatim) hanya meneruskan," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Masing-Masing

Terkait penolakan vaksin, Saad Ibrahim mencontohkan dirinya yang sebulan sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini sembuh, disarankan bahwa tidak perlu divaksin.

"Saya pernah tanya kepada Ketua IDI Jatim terkait masalah ini dan mencontohkan saya sendiri. Beliau menjawab bahwa saya tidak perlu divaksin. Nanti saja apabila ada varian baru dari Inggris yang masuk," kata Saad.

Oleh karena itu, kata dia, selama alasannya sesuai dengan ketentuan kesehatan tidak masalah, sebab masing-masing orang mempunyai alasan tersendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.