Sukses

Keluarga Fadly Satrianto: Kami Mohon Maaf bila Almarhum Punya Salah

Kepergian Fadly bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, melainkan juga dirasakan pihak maskapai Nam Air tempat almarhum bekerja.

 

 

Liputan6.com, Surabaya - Orangtua, keluarga, kerabat dan rekan kerja nampak ikut mengantarkan jenazah Kopilot Fadly Satrianto ke tempat peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).

Sumarzen Marzuki, ayah korban menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan kerja, teman dan kerabat, jika Fadly punya salah kata dan perbuatan semasa hidupnya.

"Kami mohon dimaafkan, apabila ananda punya salah, baik kata dan perbuatan selama ini," kata Sumarzen.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat, baik teman dan rekan kerjanya untuk menghubungi pihak keluarga, jika almarhum Fadly punya hutang. Sehingga tidak menjadi beban almarhum di liang lahat.

"Silakan menghubungi ahli waris, jika almarhum punya hutang-hutang semasa hidupnya," kata Sumarzen.

Kepergian Fadly bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, melainkan juga dirasakan pihak maskapai Nam Air tempat almarhum bekerja.

"Kami sangat merasa kehilangan, beliau orang baik. Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah SWT dengan amal ibadahnya, amin," kata Doni, salah satu pilot teman almarhum Fadly Satrianto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangis Pilu

Sebelumnya, Isak tangis keluarga bersautan mulai dari orangtua, kedua kakak, teman-teman, dan rekan kerja saat menyambut kedatangan jenazah Kopilot Sriwijaya Air SJ 182, Fadly Satrianto di rumah duka di Jalan Tanjung Pinang, Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).

Jenazah Fadly diantarkan oleh rekan sejawatnya di maskapai NAM Air. Jasad Fadly diserahkan oleh Chief Pilot NAM Air Kapten Ibran kepada orangtua Fadly, Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani di depan Masjid Al Ikhlash, Jalan Tanjung Sadari, Surabaya.

"Kami ucapkan turut berbela sungkawa dan duka yang sangat dalam atas tragedi yang menimpa Fadly mewakili PT NAM Air," ujar Ibran.

Sumarzen Marzuki sebagai kepala keluarga menerima jenazah yang diantarkan oleh NAM Air itu. Dengan tegar, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada NAM Air dan rekan-rekan yang telah membantu seluruh proses pengambilan jenazah hingga bisa diantarkan ke rumah duka. Bahkan, jenazah diantarkan lebih cepat beberapa jam dari yang telah dijadwalkan.

"Terima kasih banyak, untuk NAM Air, rekan-rekannya, keluarga saya yang di Jakarta juga. Karena pandemik seperti ini, kami jadi tidak memungkinkan ke sana," tuturnya.

Meski anaknya menjadi korban kecelakaan pesawat, dalam hati Sumarzen sebenarnya berbangga. Banyak ucapan bela sungkawa yang datang menandakan bahwa sosok Fadly adalah pria yang baik. Selain itu, Fadly juga gugur dalam tugasnya yang diartikan Sumarzen sebagai mati syahid.

"Tolong maafkan kalau anak saya ada salah-salah. Mari kita doakan agar ananda Fadly diterima di sisi-Nya," ujar Sumarzen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.