Sukses

Imbas Covid-19, Produksi Tahu Wongsorejo Banyuwangi Menurun

Kelangkaan ini membuat harga kedelai di awal tahun 2021 naik, sehingga pengusaha tidak bisa memproduksi seperti biasanya.

Liputan6.com, Jakarta Produksi tahu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menurun dampak dari pandemi COVID-19. Ditambah lagi harga kedelai yang merupakan bahan baku tahu juga ikut naik.

Ahmad Mahfud, pemilik industri tahu asal Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 membuat produksi tahunya menurun. Dari biasanya tiap hari memproduksi 8 kuintal, selama pandemi pabriknya hanya bisa memproduksi 6 kuintal.

"Selama pandemi, ditambah harga kedelai yang naik ikut berpengaruh pada produksi, sekarang produksi sekitar 6-7 kuintal, tapi alhamdulillah tidak sampai merumahkan pegawai," katanya di Banyuwangi, Selasa, 26 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Penurunan produksi tahu ini, menurut dia, juga ditambah lagi langkanya kedelai juga turut andil menurunkan produksi. Kelangkaan ini membuat harga kedelai di awal tahun 2021 naik, sehingga tidak bisa memproduksi seperti biasanya.

Meski di situasi sulit saat ini akibat pandemi, Mahfud tidak mau merumahkan karyawannya karena merekalah yang ikut berjasa membangun usahanya.

"Kami sudah jatuh bangun dalam membangun pabrik ini. Jadi pandemi ini kami anggap sebagai ujian. Kami berharap ujian ini segera berlalu," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahu Paling Digemari

Tahu Wongsorejo merupakan salah satu jenis tahu yang paling digemari di Banyuwangi. Penamaan tahu berasal dari tempatnya diproduksi, yakni wilayah Kecamatan Wongsorejo.

Meskipun bentuknya sama dengan tahu pada umumnya, banyak yang mengatakan tahu Wongsorejo lebih enak.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendukung warganya yang memiliki jiwa wirausaha.

Ia mengatakan, kegigihan Ahmad Mahfud dalam merintis usaha hingga berkembang dan sukses bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di daerah.

"Keterbatasan jangan menjadi penghalang untuk mau bekerja dan berusaha. Contohnya Pak Mahfud, yang sepeda motor untuk berjualan saja harus sewa. Sekarang sudah sukses punya banyak usaha. Semangat pantang menyerah dalam kondisi apapun ini harus dimiliki oleh generasi muda," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.