Sukses

Urutan Teratas, Surabaya Sumbang Rp 16,8 Triliun Angka Investasi di Jatim

Kota Surabaya menduduki peringkat pertama total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan mencatatkan angka Rp 16,8 triliun.

Liputan6.com, Surabaya - Realisasi Investasi Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur (Jatim) sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 78,3 triliun. Pencapaian tersebut juga disumbang oleh Kota Surabaya dengan angka Rp 16,8 triliun.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan mencatatkan angka Rp 16,8 triliun.

"Kabupaten Gresik di posisi kedua dengan realisasi Rp 16,5 triliun. Kemudian di urutan ketiga Kabupaten Pasuruan Rp 7,9 triliun, diikuti Kabupaten Sidoarjo Rp 6,8 triliun dan Kabupaten Tuban Rp 6,1 triliun," ujarnya, Rabu (27/1/2021).

Jika dibedah per kategori, lanjut Khofifah, maka Kabupaten Tuban mencapai realisasi PMA tertinggi dengan menyumbang Rp 5,7 triliun, disusul Kabupaten Pasuruan Rp 3,5 triliun, Kabupaten Gresik Rp 2,0 triliun, Kabupaten Mojokerto Rp 1,7 triliun dan di posisi kelima Kabupaten Jombang Rp 1,6 triliun.

"Sedangkan untuk kategori PMDN, Kota Surabaya mencatatkan angka tertinggi sebesar Rp 15,8 triliun, disusul Kabupaten Gresik Rp 14,4 triliun, Kabupaten Sidoarjo Rp 5,4 triliun, Kabupaten Pasuruan Rp 4,4 triliun, dan Kabupaten Probolinggo di posisi kelima dengan capaian Rp 3,6 triliun," ucapnya.

Di sisi lain, peran PMA dan PMDN ini juga sedang didorong menuju pembangunan iklim investasi yang lebih inklusif. Sebelumnya, atas fasilitasi BKPM RI, enam perusahaan besar dari Jatim turut menandatangani kerjasama kemitraan dengan 18 UMKM.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebangkitan Investasi Jatim

“Kemitraan saling menguntungkan antara PMA PMDN dengan UMKM di Jatim akan terus kita dorong, agar sektor UMKM kita dapat terlibat di rantai pasok global dan bisa naik kelas,” ujar Khofifah.

Khofifah mengaku optimistis momentum kebangkitan investasi Jatim akan terus berlanjut pada 2021. Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebagai garda terdepan dalam pengembangan investasi di Jatim, awal tahun ini telah berinovasi memberikan pelayanan perizinan secara on line, melalui aplikasi JOSS (Jatim Online Single Submission).

"Kita berharap dengan adanya JOSS, yang juga akan diseiringi inovasi dan bangkitan-bangkitan lainnya dari innercircle kita sendiri, tahun 2021 kita songsong dengan capaian-capaian yang lebih baik,” ucapnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.