Sukses

Tangis Warga Manyar Gresik Pecah Lihat Anaknya di Kantor Polisi, Ada Apa?

Kisah tersebut bermula ketika kedua bocah tersebut pamit kepada sang Ibu untuk pergi ke tambak sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa 26 Januari kemarin.

Liputan6.com, Gresik - Tangis Saudatun Nuroh (37) warga Dusun Nambi, Desa Karangrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, pecah saat melihat anaknya, bernama Muhammad Ali Syarifudin (7) dan keponakannya bernama Soni (4) di Polsek Manyar.

Kisah tersebut bermula ketika kedua bocah tersebut pamit kepada sang Ibu untuk pergi ke tambak sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa 26 Januari kemarin.

"Saat itu sedang hujan deras dan kedua anak ini tidak pulang ke rumah saat sudah Maghrib. Saya sudah mulai curiga, panik dan bingung, campur aduk," ujar Nuroh, Rabu (27/1/2021).

Berselang beberapa menit kemudian, Nuroh memutuskan untuk mencari kedua anak ini. Dia keliling kampung dan menanyakan kepada tetangganya tentang keberadaan kedua anak itu.

"Tetangga tidak ada yang tahu dimana anak dan keponakan saya. Tubuh saya langsung lemas dan gemetaran," ucap Nuroh.

Nuroh terus berdoa sembari mencari anaknya dan keponakannya itu. Dengan dibantu warga, dia kembali mencari kedua bocah tersebut.

"Sekitar pukul tujuh malam, saya mendapat kabar bahwa anak dan keponakan saya ditemukan pasangan suami istri, Pak Ali Arif dan istrinya. Mereka membawa anak dan keponakan saya ke Polsek Manyar," ujar Nuroh.

Berdasarkan cerita Ali Arif (52), lanjut Nuroh, saat itu dia membonceng istrinya melihat dua anak dalam kondisi kedinginan menuntun sepeda angin di bawah guyuran hujan di Jalan Raya Banyuwangi, Manyar.

"Saat itu Pak Ali Arif dan istrinya mau pulang ke Brak Sumari, Duduk Sampeyan, Gresik, melihat anak dan keponakan saya. Mereka menghampiri dan menanyakan di mana alamat dan mau ke mana," ucap Nuroh.

Tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, suami istri ini membawa kedua anak tersebut menuju Mapolsek Manyar. Setelah mendapat cerita dari kedua anak itu, Bhabinkamtibmas Polsek Manyar, Bripka Arief Tri berkoordinasi dengan perangkat desa agar menghubungi orangtua anak itu.

Sekitar pukul 19.00 Wib, Nuroh didampingi Kepala Dusun Nambi mendatangi Polsek Manyar. Tangis haru pecah, Nuroh langsung memeluk anaknya dan keponakannya tersebut, sembari meminta maaf dan berterima kasih.

"Tadi memang pamit pergi ke tambak. Saya kira tambak di dekat rumah, tak tahunya ke tambak tempat kakeknya bekerja. Dan lokasinya itu jauh di belakang Maspion sana pak. Memang sering anak dan keponakan saya ini diajak kakeknya ke tambak," ucap Nuroh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Polisi

Tak lupa Nuroh berterima kasih kepada Arif dan istrinya yang sudah menolong anak dan keponakannya itu. Juga kepada polisi di Polsek Manyar yang sudah menampung.

Sementara itu, Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana mengingatkan agar Nuroh selalu mengawasi buah hatinya. Dalam keterangannya, Ali merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Nuroh dan Sucipto.

"Kami himbau kepada orangtua agar jangan teledor dalam mengawasi anak, apalagi masih di bawah umur," tutur Bima.

Alumni Akpol Tahun 2013 ini juga menyampaikan apresiasinya kepada warga yang peka dan peduli akan keadaan sekitar.

"Dengan begitu setiap hal yang berpotensi terjadi gangguan keamanan dapat diminimalisir, tentu dengan kepedulian masyarakat dan komunikasi dengan kepolisian," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.