Sukses

69 Dokter di Malang Raya Positif Corona, 7 di Antaranya Meninggal

Ia menambahkan hampir seluruh dokter yang meninggal dunia tersebut sesungguhnya tidak bertugas pada rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Liputan6.com, Surabaya - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya mencatat hingga saat ini sebanyak tujuh dokter meninggal akibat terpapar virus corona atau Covid-19.

Ketua IDI Cabang Malang Raya Djoko Heri mengatakan, secara keseluruhan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu atau yang dikenal dengan sebutan Malang Raya, ada 69 dokter yang terpapar Covid-19 dengan tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

"Untuk dokter, mulai Februari sampai hari ini ada tujuh orang yang meninggal dunia karena Covid-19, dari 69 orang yang terpapar," kata Djoko di Kota Malang, dikutip dari Antara, Kamis (28/1/2021).

Djoko menjelaskan, sebagian besar dokter yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 tersebut berusia di atas 60 tahun. Hanya ada satu orang dokter yang meninggal akibat Covid-19 berusia di bawah 60 tahun.

Ia menambahkan hampir seluruh dokter yang meninggal dunia tersebut sesungguhnya tidak bertugas pada rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19. Para dokter yang terpapar virus corona tersebut, kebanyakan tertular pada saat membuka praktik pribadi.

"Rentang usia di atas 60 tahun, namun ada satu orang yang di bawah 60 tahun. Mereka tertular pada saat praktik pribadi, dan mereka tidak menangani pasien Covid-19 di rumah sakit," kata Djoko.

Menurut Djoko, pada awal masa penyebaran virus corona khususnya di Indonesia, masih belum mengetahui secara pasti karakter virus tersebut. Sehingga, potensi untuk tertular virus yang pertama merebak di Wuhan, China itu cukup besar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangi Jam Praktik Pribadi

"Setelah mengetahui karakteristiknya, maka sterilisasi tempat praktik itu menjadi keharusan," kata Djoko.

Selain itu, lanjut Djoko, rekan-rekan dokter yang ada di wilayah Malang Raya, sudah mengurangi jam praktik pribadi, untuk meminimalisasi risiko paparan Covid-19. Selain itu, juga diterapkan adaptasi kebiasaan baru di bidang kesehatan.

"Memeriksa pasien juga tidak terlalu lama, berbicara juga terbatas, tidak seperti dahulu. Ini disebut adaptasi kebiasaan baru di bidang kesehatan," kata Djoko.

Hingga saat ini di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 5.278 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 4.352 orang dilaporkan telah sembuh, 463 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.