Sukses

PPKM Jilid II di Sidoarjo Lebih Ketat

Pemkab Sidoarjo, Jawa Timur memperketat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Liputan6.com, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memperketat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo, Minggu, mengatakan pihaknya memperketat pelaksanaan PPKM ini dengan berbagai macam upaya yang dilakukan.

"Salah satunya membubarkan kerumunan masyarakat di pasar kaget yang ada di wilayah Gading Fajar dan Taman Pinang Sidoarjo," katanya di sela kegiatan pembubaran pasar kaget bersama Forkopimda setempat.Ia mengatakan Forkopimda Sidoarjo mengimbau warga yang berkerumun untuk membubarkan diri.

"Hal ini kami lakukan karena saat ini diberlakukan PPKM jilid II. Sementara kerumunan orang juga bertentangan dengan peraturan protokol kesehatan pencegahan COVID-19," katanya, dilansir Antara.

Sementara di lokasi, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji bersama Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Mohammad Iswan Nusi dan puluhan personel TNI, Polri dan Satpol PP menyosialisasikan disiplin protokol kesehatan tiga M dan vaksinasi COVID-19.

"Jangan ada yang berkerumun, jangan lupa wajib pakai masker, rajin cuci tangan dan hidup sehat guna mencegah penyebaran virus corona," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Bagi warga yang melanggar peraturan protokol kesehatan dalam rangka penegakan disiplin operasi yustisi selama PPKM diberikan surat tindak pidana ringan (tipiring) untuk mengikuti sidang pada waktu yang telah ditentukan.

Kapolresta meminta agar masyarakat terus mematuhi peraturan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Protokol kesehatan harus terus dilakukan. Jangan sampai timbul klaster baru akibat kerumunan," katanya.

Sampai hari ini, Minggu (31/1) jumlah pasien positif COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 8.931 orang. Dari jumlah itu yang berhasil disembuhkan 8.160 orang dan 557 orang dilaporkan meninggal dunia.

Saksikan Video Pilihan Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.