Sukses

Siapa Bunuh Terapis Panti Pijat di Mojokerto?

Dua terapis panti pijat di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, diduga ditusuk oleh pelanggannya sendiri.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang terapis pijat di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, diduga jadi korban pembunuhan. 

Kapolres Kota Mojokerto AKBP Deddy Supriadi mengatakan, saat ini pihaknya terus mengumpulkan bukti dan pengejaran terhadap pelaku tersebut.

"Pelaku kabur usai menusuk dua terapis, yang satu orang di antaranya tewas akibat kejadian itu," katanya di Mojokerto, seperti dilansir Antara, Kamis (4/2/2021).

Ia mengatakan, pelaku kabur dengan kondisi tidak mengenakan pakaian menyusul saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, petugas menyita celana dan baju yang dipakai oleh pelaku.

"Termasuk sebuah senjata tajam yang disita dari lokasi kejadian. Namun, untuk senjata tajam itu entah sebelumnya dibawa oleh pelaku atau sudah ada di lokasi kejadian, itu yang masih kami dalami," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga memintai keterangan terhadap satu korban terapis yang selamat dalam kejadian ini untuk menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

"Saat ini untuk korban selamat masih dirawat di salah satu rumah sakit di Mojokerto," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luka Gorok

Sebelumnya, dua orang terapis panti pijat di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, diduga ditusuk oleh pelanggannya sendiri.

"Aksi penusukan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia dan satu lagi mengalami luka serius," katanya.

Ia mengatakan korban meninggal bernama Santi asal Nganjuk dan korban selamat adalah Tatik yang tinggal di rumah indekos sekitar lokasi kejadian.

"Korban selamat mengalami luka bacok di bagian belakang telinga. Untuk korban meninggal terdapat luka gorok," kata Deddy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.