VIDEO: Pasca Keracunan Massal Pengungsi Longsor di Nganjuk, Bantuan Makanan Diseleksi

VIDEO: Pasca Keracunan Massal Pengungsi Longsor di Nganjuk, Bantuan Makanan Diseleksi

Setelah peristiwa keracunan makanan, Tim Posko Penanggulangan Bencana Longsor di Nganjuk, Jawa Timur, memperketat setiap bantuan makanan yang diterima. Yakni harus melalui dapur umum untuk diteliti terlebih dahulu, sebelum disalurkan ke pengungsi. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa keracunan makanan di pengungsian.

Bantuan makanan berupa nasi bungkus sudah tak bisa diberikan langsung ke pengungsi longsor di Selopuro, Ngetos, Nganjuk. Mereka dilarang menyerahkan langsung ke pengungsi, dan diarahkan ke dapur umum. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa keracunan makanan di pengungsian. Di dapur umum. Tim Kesehatan juga menyertakan ahli gizi, untuk mengetahui kelayakan bantuan makanan yang diberikan oleh masyarakat.

"Ada dari warga, ada dari tenaga relawan, ada dari pengungsi, bahkan Pak Kepala Desa juga katut (kena) karena makan sesuatu itu, lha makanya dengan kejadian seperti itu, ada mereka yang ingin membagikan makanan, harus kita selektif lebih dulu," kata Muhammad Yasin, Sekda Nganjuk

Keracunan makanan 44 orang pengungsi terjadi pada Kamis malam. Selain para pengungsi, beberapa relawan juga mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare. Polres Nganjuk langsung menguji sampel makanan di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk. Berikut seperti diberitakan pada Fokus, (22/2/2021).

"Untuk sianida, arsenik, dan nitrit hasil security food-nya adalah nol, tetapi untuk formal damage hasil sekuritinya adalah 10, artinya, makanan tersebut mengandung formal damage, baik dari mienya, maupun saos, dan juga kecap, termasuk minyak bumbu, yang orang awam bilang atau biasa kita kenal dengan istilah formalin, jadi ini yang menyebabkan sebagian besar masyarakat mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan juga diare," terang AKBP Harvi Adi Pratama, Kapolres Nganjuk.

Sebanyak 44 orang yang terdiri dari pengungsi dan relawan yang keracunan massal, beberapa di antaranya sempat dirawat di Puskesmas setempat. Sebelumnya, mereka mengkonsumsi mie ayam, sumbangan dari sebuah paguyuban untuk pengungsi korban longsor.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 24 February 2021, 09:20 WIB

Video Terkait

Spotlights