Sukses

Polisi Terus Usut Kasus Mahasiswa UIN Malang Meninggal saat Diklat Silat

Polres Kota Batu tetap mengusut kasus kematian dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada saat mengikuti diklat pencak silat Pagar Nusa.

Liputan6.com, Surabaya - Polres Kota Batu tetap mengusut kasus kematian dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada saat mengikuti diklat pencak silat Pagar Nusa.

Wakapolres Batu Kompol Suharsono mengatakan, penyidikan kematian dua mahasiswa UIN Malang tetap dilanjutkan, meskipun salah satu orangtua korban asal Lamongan yang bernama Faisal Lathiful Fakhri telah menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah.

"Keluarga dari pihak korban asal Lamongan menyampaikan permohonan agar proses ini cukup sampai di sini. Beliau menerima bahwa ini adalah suatu musibah," kata Suharsono dikutip dari Antara, Senin (15/3/2021).

Meskipun orangtua dari korban Faisal Latiful Fahri telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memohon proses hukum dihentikan, tetapi keluarga korban lainnya, yakni Miftah Rizky Pratama belum menerima kejadian tersebut dan menginginkan proses hukum dilanjutkan.

Suharsono menambahkan, berdasarkan hasil visum yang diterima dari Puskesmas Karangploso, Kabupaten Malang, diketahui tidak ditemukan adanya bukti kekerasan terhadap korban Faisal Lathiful Fakhri.

"Kami sudah penyelidikan dan dilakukan pemeriksaan saksi. Dari keterangan hasil visum medis, bahwa pada korban tidak ditemukan bukti tanda-tanda kekerasan," kata Suharsono.

Kasatreskrim Polres Batu Jeifson Sitorus menambahkan proses penyidikan masih terus dilakukan dan difokuskan pada korban meninggal dunia Miftah Rizky Pratama asal Bandung.

"Perlu kita sampaikan, penyidikan tetap kita lakukan. Kita fokuskan kepada korban yang dari Bandung," kata Jeifson.

Jeifson menambahkan proses penyidikan terus dilakukan karena pihak kepolisian menemukan bukti permulaan yang cukup, bahwa ada peristiwa tindak pidana pada pelaksanaan diklat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pagar Nusa tersebut.

Jeifson menambahkan pihaknya juga telah menemukan sejumlah barang bukti berupa telepon seluler yang berisikan komunikasi sebelum dan sesudah korban meninggal dunia. Selain itu, pada laptop yang diamankan juga ada dokumentasi rangkaian pelaksanaan diklat Pagar Nusa.

"Kita tingkatkan ke penyidikan, karena kita menemukan bukti permulaan yang cukup, bahwa ada tindak pidana di sana," kata Jeifson.

Paman korban Miftah Rizky Pratama, Muhammad Syarif mengatakan bahwa masih ada beberapa hal yang menjadi perhatian pihak keluarga terkait meninggalnya korban tersebut dalam pelaksanaan diklat pencak silat Pagar Nusa.

"Untuk kami, ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan. Bukan kami tidak menerima kepergian keponakan kami, namun kami ingin proses hukum tetap jalan," kata Syarif.

Syarif menambahkan, beberapa pertanyaan tersebut antara lain adalah, informasi terkait kronologi kematian Miftah dari panitia, terkesan berbelit. Kemudian, pelaksanaan diklat tersebut masih bisa dilakukan meskipun saat ini terjadi pandemi COVID-19.

"Pertanyaan ketiga, disampaikan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun, kami belum diperlihatkan hasil laporan visum dari pihak rumah sakit," kata Syarif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunggu Hasil Visum

Syarif menambahkan, saat ini, pihak keluarga masih belum memberikan izin terkait pelaksanaan otopsi terhadap jenazah almarhum Miftah. Pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, dan belum memutuskan terkait pelaksanaan otopsi.

"Kalau misalnya kejadian seperti ini bisa dibuktikan tanpa dilakukan autopsi, kami akan terima. Namun, kalau memang harus otopsi, kami meminta diberikan waktu untuk berdiskusi dengan keluarga," kata Syarif.

Sementara itu, ibunda almarhum Faisal Lathiful Fakhri, Nur Hamimah mengatakan bahwa pihak keluarga telah ikhlas menerima kepergian almarhum, dan menganggap hal tersebut sebagai musibah.

"Saya menerima dengan ikhlas, dengan lapang dada, karena ini menjadi kesenangan anak saya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kami ikhlas menerima kejadian ini," kata Nur.

Miftah merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika, sedangkan Faisal adalah mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

Keduanya meninggal dunia pada Sabtu (6/3), kurang lebih pukul 14.00 WIB, pada saat mengikuti diklat pencak silat Pagar Nusa, di Coban Rais, Kota Batu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.