Sukses

Komplotan Curanmor, Bondet dan Lolosnya Buronan Lama Polres Kota Batu

Buronan lama Polres Kota Batu untuk kasus curanmor ini dua kali lolos dari penangkapan dengan modal bondet atau bom ikan

Liputan6.com, Kota Batu - Kepolisian resor Kota Batu memburu seorang buronan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pelaku lolos, sedangkan seorang rekannya tewas lantaran bondet atau bom ikan yang dibawa meledak saat hendak ditangkap polisi pada Selasa pagi.

Lolosnya pelaku, Jenggo (bukan nama sebenarnya) ini bukan kali pertama. Ia juga pernah melarikan diri dari kepungan tim gabungan Polres Kota Batu dan Polsek Karangploso pada pertengahan Januari 20201. Caranya, ia melemparkan bondet ke arah petugas.

Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus, mengatakan pelaku yang bisa meoloskan diri maupun yang meninggal karena bondet meledak saat hendak ditangkap itu merupakan satu komplotan curanmor asal Pasuruan.

“Pelaku yang kabur pada Selasa ini juga pernah lolos dari upaya penangkapan pada Januari dengan melempar bondet ke arah petugas kami,” kata Jeifson di Kota Batu, Selasa, 16 Maret 2021.

Pada 14 Januari 2021, tim gabungan Polres Batu dan Polsek Karangploso menyergap dua pelaku curanmor di wilayah Karangploso, Malang. Seorang pelaku, CM bisa ditangkap, Jenggo lolos dari kepungan dengan cara melemparkan bondet ke arah petugas.

Beberapa hari kemudian polisi membekuk SD, seorang anggota kelompok curanmor ini di Terminal Paserpan, Pasuruan. Namun sosok pelaku pelempar bondet di Karangploso itu belum juga berhasil tertangkap polisi.

Rupanya, buronan itu kembali beraksi dengan seorang rekannya. Lalu terjadilah pengejaran pada Selasa, 16 Maret pagi di Desa Pendem, Kota Batu, berujung pada bondet meledak. Pelaku bernama Imam tewas, tapi sang buronan lama itu lagi-lagi masih bisa lolos.

‘Mereka ini residivis, tempat kejadian perkara bisa sampai lintas daerah di Jawa Timur,” ujar Jeifson.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaringan Pasuruan

Total ada empat anggota komplotan asal Pasuruan ini yang bisa diidentifikasi kepolisian. Dua orang yakni CM dan SD lebih dulu ditangkap, kini menjalani persidangan. Seorang lagi, Imam meninggal karena bondet meledak. Sedangkan satu buronan lama masih dikejar.

“Satu pelaku yang masih buron itu satu kelompok dengan pelaku yang sekarang menjalani persidangan di pengadilan,” ujar Jeifson.

Komplotan mereka kerap beroperasi di Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang dan sekitarnya. Mereka juga masuk daftar pencarian orang kepolisian di wilayah Jawa Timur. Polres Batu berkoordinasi dengan kepolisian daerah lain guna memburu buronan lama itu.

Namun belum dapat dipastikan apakah kelompok ini juga terhubung dengan para pelaku curanmor lainnya yang juga berasal dari satu desa di Pasuruan. Sebab banyak juga yang ditangkap kepolisian di Kota Malang maupun Kabupaten Malang.

“Butuh pembuktian lebih lanjut, kami tak bisa menduga apakah semua masih satu jaringan besar. Kami juga tak dapat memastikan berapa banyak anggotanya,” ujar Jeifson.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.