Sukses

Bahlil Lahadalia Beber Cara Eksekusi Investasi Mangkrak 4 Tahun di Jatim

Bahlil menjelaskan, investasi kilang itu terhambat karena pembebasan lahan seluas 800 hektare yang tidak terselesaikan.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan caranya mengeksekusi investasi joint venture antara Pertamina dan Rosneft asal Rusia senilai Rp 211,9 triliun di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang sempat mangkrak empat tahun.

Bahlil menjelaskan, investasi kilang itu terhambat karena pembebasan lahan seluas 800 hektare yang tidak terselesaikan.

"Terpaksa saya datangi dengan cara HIPMI. Saya datangi Tuban, pakai sarung, minum kopi, tidak pakai protokol. Kita selesaikan. Makanya ada desa miliuner itu. Itu akibat dari bayar tanah. Bukan ganti rugi tapi ganti untung. Itu transparan dan kita awasi. Dan menyelesaikan urusan tanah di Indonesia, kampusnya di HIPMI," katanya, Kamis (25/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Bahlil yang juga Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019 itu meyakini bahwa mendatangkan industri besar menjadi salah satu cara memajukan Jawa Timur. Masuknya investasi besar seperti Pertamina-Rosneft dinilai akan dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak ganda ke daerah di sekitarnya.

Bahlil mengungkapkan dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, realisasi investasi di provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp78,4 triliun.

"Artinya sekalipun terjadi pandemi COVID, tapi realisasi investasi Jawa Timur itu lebih tinggi ketimbang tidak pandemi. Ini kondisinya," kata Bahlil.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kader Hipmi

Bahlil menambahkan bahwa realisasi investasi terbesar di provinsi Jawa Timur selama periode 2016-2020 disumbang oleh Kabupaten Gresik (Rp 70,4 triliun), Kota Surabaya (Rp 64,0 triliun), Kabupaten Pasuruan (Rp 48 triliun), dan Kabupaten Sidoarjo (Rp 30,4 triliun).

“Secara kebetulan, Bupatinya ini kader HIPMI, baik Bupati Gresik maupun Bupati Sidoarjo. Walikotanya juga adalah anak muda. Saya punya keyakinan ke depan, Jawa Timur itu akan betul-betul ditopang oleh tiga daerah ini," ucap Bahlil.

Dalam periode lima tahun terakhir (2016-2020), total realisasi investasi di Provinsi Jawa Timur mencapai Rp 328 triliun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.